VIVAnews - Aparat keamanan Arab Saudi menahan lebih dari 1.000 warga negara Indonesia (WNI) yang berdemonstrasi di depan gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di kota Jeddah. Namun, itulah yang diharapkan oleh para WNI sehingga mereka berharap bisa dideportasi atau dipulangkan ke tanah air dengan gratis.
Demikian ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah. Menurut Faizasyah, penangkapan itu bermula dari demonstrasi ratusan WNI di depan KJRI Jeddah Kamis malam 20 Agustus 2009 waktu setempat (Jumat dini hari WIB). Mereka menuntut perhatian agar tidak terus terkatung-katung dan bisa pulang ke tanah air.
"Pukul 22.30 waktu setempat (sekitar Jumat dini hari 2.30 WIB), ada demonstrasi di depan KBRI Jeddah oleh sekitar 568 warga negara Indonesia (360 pria dan 208 perempuan) yang izin tinggalnya telah habis (overstay)," kata Faizasyah dalam jumpat pers di Departemen Luar Negeri Jakarta, Jumat 21 Agustus 2009.
Aksi itu mengakibatkan pihak keamanan Arab Saudi menangkap dan membawa mereka ke tempat penampungan imigrasi. Kabar itu, menurut Faizasyah, justru dinanti-nati oleh ratusan WNI lain, yang juga ingin ditangkap.
"Mendengar adanya penangkapan oleh pihak otoritas arab saudi, maka datanglah warga negara Indonesia yang overstay, jumlahnya mencapai 500 orang berbondong-bondong yang semuanya kemudian dievakuasi oleh aparat penegak hukum dan ditempatkan ke tempat penampungan sementara," lanjut Faizasyah.
Mereka yang berada di penampungan kini berjumlah 1.068 orang. "Di satu sisi, (penangkapan) itu adalah satu hal yang mereka harapkan, namun proses yang membawa mereka sampai ke tempat penampungan saya kira merupakan hal yang memprihatinkan," kata Faizasyah.
Para WNI inilah yang sengaja berurusan dengan aparat keamanan imigrasi agar bisa diusir dari Arab Saudi dengan gratis. Mereka tidak bisa pulang kecuali untuk membayar denda, dan untuk menghindari denda, mereka berharap ditampung di tempat tertentu untuk kemudian dipulangkan.
Banyak juga dari mereka adalah TKI yang melarikan diri yang juga khawatir harus membayar denda, kemudian memutuskan bergabung dengan mereka di tempat-tempat tidak layak, seperti di kolong jembatan.
Beberapa hari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengaku prihatin atas mentalitas para WNI itu. Mereka rata-rata adalah warga yang sengaja melakukan ibadah di Arab Saudi, namun tidak memiliki tiket untuk pulang.
Ulah mereka yang berhimpun di kolong jembatan dan berharap ditangkap aparat keamanan dan dipulangkan ke tanah air pada akhirnya menjelekkan citra Indonesia di luar negeri.
Pemerintah, menurut Faizasyah, sudah melakukan langkah-langkah koordinasi antar departemen untuk melakukan pemulangan, Tim khusus sudah berangkat untuk berunding dengan pemerintah Arab Saudi terkait dengan penanganan secara komprehensif.
"Kalau mereka sudah ditampung di detention centre (penampungan), maka konsekuensinya adalah deportasi," kata Faizasyah. Namun, belum ada keterangan apapun dari pihak Arab Saudi atas nasib mereka selanjutnya. Arab Saudi malah meminta Indonesia untuk merundingkan masalah itu.
"Kendalanya adalah mencari sumber pendanaan untuk memulangkan mereka. Itu yang sedang dibahas, bagaimana mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Sebenarnya beberapa dari mereka mau membiayai kepulangan mereka sendiri, yang mereka tidak mau adalah membayar denda (overstay)," kata Faizasyah.
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
Nasional
1 Mei 2024
Isu setoran Rp10 juta itu mencuat dengan narasi yang viral di media sosial TikTok. Polisi pastikan kematian Brigadir Ridhal karena bunuh diri.
Survei: ASR Bakal Cagub Sultra dengan ELektabilitas Tertinggi, Pemilih Lihat Kemampuan
Politik
1 Mei 2024
LSI Denny JA memotret pilihan warga Sultra terkait figur bakal cagub yang bisa menyelesaikan masalah dari kemampuan.
SYL Juga Bayar Biduan Pakai Hasil Uang Korupsi Kementan, Saksi: Rp100 Juta Sekali Transfer
Nasional
30 Apr 2024
Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga turut memberikan uang untuk biaya entertain atau biaya hiburan Kementerian Pertanian (kementan) RI.
Banjir diperparah dengan gangguan drainase.
Berita seputar Timnas U-23 yang berlaga di Piala Asia adalah salah satu tema berita yang cukup menarik perhatian pembaca News VIVA, sepanjang Senin kemarin 29 April 2024.
Selengkapnya
Partner
Boruto mengungkap misteri besar tentang Kara, di mana Jigen adalah wadah bagi Otsutsuki Isshiki. Karma memainkan peran penting dalam perang dan nasib Kawaki. Boruto menja
Tsuchikage, pemimpin tertinggi desa Iwagakure, terdiri dari Ishikawa, Muu, Onoki, dan Kurotsuchi, masing-masing menonjolkan kebijaksanaan dan pengalaman dalam sejarah des
OTG di HP, Si Mungil Serbaguna untuk Koneksi Antar Perangkat, Ini Fungsi dan Cara Menggunakannya
Gadget
36 menit lalu
OTG, singkatan dari On-The-Go, adalah sebuah teknologi yang memungkinkan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet untuk bertindak layaknya host USB.
Ini Dia Wujud Asli dari Mode Jinchuriki Kushina di Manga Minato
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Kushina, Jinchuriki Kuat Kurama, melewati tantangan besar. Terjebak dalam wilayah segel, mengalami transformasi chakra, dan menghadapi Kurama yang kuat 100%. Keberanianny
Selengkapnya
Isu Terkini