PM Israel Tersangkut Kasus Penyuapan dan Penipuan

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Sumber :
  • REUTERS/Gali Tabbon/Pool

VIVA.co.id – Di tengah gencarnya meneror negara-negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa gara-gara resolusi pelarangan pembangunan permukiman Yahudi, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, tersengat kasus penyuapan dan penipuan.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga Pengusaha Teknologi

Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit, memerintahkan aparat hukum dan kepolisian untuk membuka penyelidikan dua kasus tersebut. Netanyahu akan diselidiki atas dua kasus terpisah, di antaranya sumbangan kampanye dan kesepakatan dengan Kementerian Pertahanan Israel atas pembelian kapal selam canggih dari Jerman.

Dalam beberapa hari ke depan, Netanyahu akan dipanggil untuk menghadapi interogasi dari pihak kepolisian. Mengutip situs New York Post, Kamis, 29 Desember 2016, Departemen Kehakiman Israel menolak berkomentar atas laporan tersebut.

Ternyata 2 PM Israel Adalah Anggota Satuan Elite Pembunuh

Tak hanya itu, Netanyahu, melalui juru bicaranya, ikut membantah atas tuduhan dua kasus yang dihadapinya. "Ini semua omong kosong. Sejak kemenangan Netanyahu, bahkan jauh sebelumnya, kelompok tertentu telah menggunakan berbagai upaya untuk mencoba menjatuhkan dengan tuduhan palsu. Sekali lagi, berita ini tidak benar," kata Juru Bicara Netanyahu, David Keyes.

Menurut sebuah laporan, Kepolisian Israel telah menerima dokumen baru sehubungan dengan penyelidikan rahasia Netanyahu yang dimulai hampir sembilan bulan yang lalu. Komisaris Polisi Roni Alsheich, pada Juni lalu, telah menyetujui penyelidikan rahasia oleh unit antikorupsi, Lahav 433, yang disebut bersifat sangat rahasia.

PM Israel Dituding Bawa Banyak Baju Kotor ke AS Biar Cuci Gratis

Dalam laporan itu disebutkan, Jaksa Agung Mandelblit telah menginstruksikan seluruh stafnya untuk menyelidiki secara tuntas tuduhan bahwa Netanyahu telah menerima dana sebesar US$1,1 juta dari seorang terdakwa asal Prancis bernama Arnaud Mimran pada 2009.

Mimran, yang telah dipenjara selama delapan tahun karena penggelapan pajak, mengaku selama persidangan telah menyumbang uang kepada Netanyahu selama kampanye Pemilu Israel tujuh tahun lalu.

Pada Mei 2016, Pengawas Keuangan Negara Israel, Yosef Shapira, menyerahkan laporan tentang perjalanan asing Netanyahu periode 2003-2005 kala menjabat sebagai Menteri Keuangan bersama istri dan anak-anaknya.

Yang terbaru, pada Desember ini, ada panggilan kepada Netanyahu untuk diselidiki karena perannya dalam kesepakatan dengan Kementerian Pertahanan Israel untuk membeli kapal selam canggih dari Jerman, di mana sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah Iran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya