Duterte: Kalau Anda Tak Suka Saya, Salahkan Tuhan

Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Erik De Castro

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte menegaskan, ia tidak akan mengubah karakter, terutama gaya bicaranya yang blak-blakan. Ia mengatakan, bahwa selama 50 tahun berkecimpung di dunia hukum dan politik, gaya seperti sekaranglah yang membawa dirinya bisa bertahan.

Pernyataan ini diungkapkan Duterte sebagai balasan atas 'serangan' kepada para pengkritiknya akibat kebijakan tangan besi terhadap pelaku kriminal, narkoba dan koruptor.

"Apakah Anda memiliki masalah dengan mulut saya? Mengadulah ke Tuhan! Dengar kalian semua. Saya menjabat sebagai jaksa 10 tahun dan bergelut di dunia politik 40 tahun. Tidak ada yang namanya kalah. Mulai dari wali kota (Davao) hingga (Istana) Malacañang (Presiden). Mengapa tiba-tiba saya harus berubah?" kata Duterte, seperti dikutip situs Philstar, Jumat, 30 Desember 2016.

Ia mengatakan, kalau perubahan ditujukan kepada para koruptor. "Anda lah (para koruptor) yang harus berubah, bukan saya. Tuhan menciptakan saya seperti ini. Tuhan memberi saya identitas seperti ini. Tuhan memberi saya mulut seperti ini karena Dia ingin menunjukkan bahwa saya ciptaan-Nya," ujarnya menegaskan.

Tak hanya itu, pemimpin eksentrik yang sudah memimpin kota Davao selama 22 tahun ini menjelaskan, bila siapa pun yang tidak suka dengan karakter dan gaya kepemimpinannya, terutama gaya bicara, sebaiknya mengadu kepada Tuhan.

"Jika Anda punya masalah dengan mulut atau karakter saya, mengeluhlah ke Tuhan. Karena Dia yang membuat saya seperti ini. Salahkan Dia bukan saya," ungkap Duterte.

Duterte dikenal suka mengumbar kata-kata kontroversial. Ia juga mengkritik keras komentar Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, lantaran terlalu ikut campur dalam kebijakan pemberantasan narkotika.

Sejak Duterte menjadi Presiden pada 31 Juli 2016, sudah lebih dari 6.000 para pelaku kriminal, khususnya narkoba, tewas. “Jika Anda korupsi, aku benar-benar akan memukul Anda," ujarnya mengancam.

Terlibat Narkoba, Wali Kota di Filipina Tewas Ditembak

(mus)

Sejak Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melangsungkan kampanye brutal memberantas narkoba dalam setahun terakhir sudah 3500 orang tewas.

Filipina Keluar dari ICC, Duterte Ajak Negara-negara Lain

Tak terima keganasan perang narkoba Duterte diselidiki oleh ICC.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2018