Militer Filipina Bunuh Teroris Pentolan ISIS

Tentara Filipina menjalankan operasi militer melawan Abu Sayyaf beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Nickee Butlangan

VIVA.co.id – Angkatan Bersenjata Filipina berhasil menewaskan Mohammad Jaafar Maguid. Dia salah satu pemimpin kelompok militan Ansar Al-Khilafah Philippines, pendukung kelompok Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam atau ISIS.

Ini 5 Negara yang Menjadi Sekutu Indonesia Jika Terjadi Perang Dunia

Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Ronald Dela Rosa, mengatakan kemungkinan besar akan ada tindakan balasan terkait insiden ini.

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte baru-baru ini memperingatkan mengenai kelompok ISIS yang kini mulai mengakar di negara-negara Asia Tenggara. Menurutnya, tindakan tegas sangat dibutuhkan untuk menghindari efek kontaminasi.

Ekspansi Bisnis Gaming di Asia Tenggara

"Kita telah berhasil melumpuhkan Mohammad Jaafar Maguid. Saya sangat percaya bahwa yang kita lakukan sangat efektif dalam mematahkan tulang punggung militan Ansar Al-Khilafah Philippines (AKP)," ujar Dela Rosa, seperti dilansir situs Reuters, Jumat, 6 Januari 2017.

Tiga orang anggota AKP, yang berkomplot dengan Maguid, turut ditangkap dalam operasi kepolisian, tak lama setelah serangan tengah malam di sebuah resor di Provinsi Sarangani Selatan.

Lewat Mitratel, Erick Pede Telkom Jadi Digital Telco Terbesar di ASEAN

"Maguid alias Tokboy adalah orang yang paling dicari selama ini. Dia menjadi salah satu pemimpin ISIS di Filipina. Dia juga menjadi otak serangkaian serangan dan bom bunuh diri," tegas Dela Rosa.

Saat penyergapan, Polisi Filipina menemukan dua senapan armalite, sebuah granat tangan, senapan M-16 dari Maguid serta tiga komplotannya yang diidentifikasi sebagai Matahata Dialawe Arboleda, Ismael Sahak dan Morhaban Veloso.

AKP bersama kelompok militan Maute, telah berjanji setia kepada ISIS dan merupakan satu dari segelintir kelompok yang selama bertahun-tahun menyebabkan kerusuhan di Filipina Selatan.

Kepolisian Nasional Filipina mengklaim, kematian dan penangkapan terhadap pemimpin kelompok ini dapat melemahkan kelompok militan dalam beberapa waktu ke depan.

"Meski begitu kami menduga akan ada serangan pembalasan pascainsiden ini. Kita harus selalu waspada terhadap serangan yang muncul sewaktu-waktu," kata Dela Rosa.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya