Mantan Sekretaris Menteri Propaganda Nazi Jerman Mangkat

Mantan Sekretaris Joseph Goebbels, Brunhilde Pomsel.
Sumber :
  • Youtube/A-German-Life

VIVA.co.id – Mantan Sekretaris Menteri Propaganda Nazi Jerman, Joseph Goebbels, Brunhilde Pomsel, meninggal dunia di usianya ke-106 tahun di Muenchen, pada 27 Januari lalu.

Tak Hanya Hancurkan Paket Bantuan, Warga Yahudi Israel Juga Bunuh 31 Relawan Kemanusiaan

Ia salah satu anggota 'ring-1' pemimpin Nazi Adolf Hitler yang masih hidup. Mengutip situs BBC, Senin, 30 Januari 2017, saat menjadi sekretaris Goebbels, Pomsel bertugas sebagai penghubung menteri yang dijuluki 'Si Pembohong Besar' tersebut.

Goebbels salah satu pelaku kejahatan perang terburuk di abad ke-20. Dalam sebuah film dokumenter baru-baru ini, Pomsel mengaku kalau dirinya tidak tahu apa-apa tentang pembunuhan enam juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Pemukim Yahudi Hancurkan Paket Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Di mata Pomsel, sosok Goebbels digambarkan sebagai seorang pria tampan namun agak pendek. Pomsel menambahkan jika bosnya itu selalu berpenampilan rapi tetapi arogan dan berapi-api kalau bicara. Meski begitu, ia tidak pernah menyalahkan tindakan brutal atasannya itu.

"Saya tidak akan melihat diri saya sebagai orang yang bersalah. Kecuali, Anda akhirnya menyalahkan seluruh penduduk Jerman untuk akhirnya memungkinkan pemerintah yang mengambil kendali," kata Pomsel.

Singapura Nyatakan Dukungan terhadap Keanggotaan Palestina di PBB untuk Masa Depan Israel Juga

Lahir pada 11 Januari 1911, awalnya Pomsel bekerja sebagai penulis untuk broker asuransi Yahudi dan penyiar radio Jerman selama beberapa tahun, hingga akhirnya bekerja sebagai sekretaris Goebbels pada 1942, lantaran terampil sebagai juru ketik dan bergabung dengan Partai Nazi.

Menteri Propaganda Jerman, Paul Joseph Goebbels.

Menteri Propaganda Nazi Jerman, Joseph Goebbels.

Partai tersebut mengambilalih pemerintahan Jerman pada 30 Januari 1933 ketika Adolf Hitler diangkat sebagai Kanselir oleh Presiden Paul von Hindenburg. Pomsel sendiri ditangkap oleh Tentara Merah Uni Soviet pada 1945 atau berakhirnya Perang Dunia II.

Ia menghabiskan lima tahun di kamp tahanan, sebelum bergabung kembali ke radio penyiaran Jerman pada 1950, di mana ia bekerja selama 20 tahun.

Pomsel akhirnya mau buka suara tentang masa lalunya melalui sebuah wawancara oleh surat kabar kabar lokal pada 2011, dan bersedia difilmkan kisahnya yang berjudul 'A German Life' di tahun lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya