Media Asing Ikut Soroti Pilkada DKI Jakarta

Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Tiga hari jelang pemilihan kepala daerah serentak di Indonesia, media-media asing tak ketinggalan ikut menyoroti, khususnya Pilkada DKI Jakarta. Ibu kota Indonesia ini menjadi perhatian utama, lantaran pertaruhan dan gengsi yang tinggi.

Hasto: Ahok Belum Terdaftar Jadi Kader PDI Perjuangan

Pilkada DKI Jakarta juga dinilai bisa menjadi batu loncatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden menjelang Pemilu 2019. Kantor Berita Reuters, kemudian mewawancarai warga dan pengamat politik di Jakarta, Minggu 12 Februari 2017.

Dua orang warga Jakarta, Ferdi Ramadhan (20) dan Sari Ekaputri (38) misalnya. Ferdi blak-blakan tentang gubernur pilihannya.

Djarot: Ahok Minta Pendukungnya Tak Golput

"Dalam hal kinerja, saya mendukung Ahok," katanya kepada Reuters, mengacu pada calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama.

"Namun, ada pertimbangan agama. Saya seorang Muslim. Jadi, saya pikir, saya akan memilih Anies Baswedan," kata dia, menambahkan.

Buka Acara Jakarnaval 2018, Anies-Sandi Kompak Naik Vespa

Nama Ahok populer di kalangan warga kelas menengah Jakarta, karena usahanya memecahkan persoalan kemacetan ibu Kota dan mendorong pembangunan infrastruktur, seperti membangun pertahanan intrusi air laut.

Meski demikian, penggusuran kawasan kumuh - yang terletak di tepi sungai demi meringankan banjir kronis Jakarta - membuat amarah dari banyak kalangan. Terlebih, hal ini diperburuk dengan banyaknya berita palsu (hoax) yang menyebar dengan mudahnya media sosial.

"Saya pribadi sudah muak tentang perdebatan ketiga pasangan calon ini dan saya hanya ingin berakhir secepatnya. Ini menimbulkan banyak perpecahan terhadap persahabatan kita," kata Sari, seorang eksekutif pemasaran yang tinggal di Jakarta.

Analis politik Tobias Basuki menuturkan, pilkada tahun ini bisa menjadi patokan perpolitikan Indonesia di masa depan. "Ini menentukan lintasan politik Indonesia di masa depan. Hari ini, kita akan melihat masa depan yang 'kurang baik', di mana agama dan etnisitas dipolitisasi demi kepentingan (pribadi dan golongan)," kata Tobias.

Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok merupakan pemimpin Jakarta pertama yang berasal dari etnis China dan keyakinan Nasrani. Ia didukung oleh partai yang diusung Presiden Joko Widodo, PDI Perjuangan.

Ahok menjadi rival Agus Harimurti Yudhoyono, putra mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya