Rumah Capres Prancis Digeledah

Calon Presiden Prancis Francois Fillon didera skandal.
Sumber :
  • REUTERS/Jean-Paul Pelissier

VIVA.co.id – Rumah calon presiden konservatif Prancis, Francois Fillon, di Paris digeledah oleh tim pencari bukti. Dikutip melalui BBC, Jumat 3 Maret 2017, penggeledahan dilakukan untuk menyelidiki pekerjaan palsu yang diduga diberikan kepada istrinya. Meski demikian, Fillon membantah telah berbuat salah.

Paris Dilumpuhkan Aksi Mogok, Turis Diminta Jauhi Menara Eiffel

Selama menjalani kampanye untuk pemilihan presiden tahun ini, Fillon menerima banyak tekanan yang memaksa dirinya untuk mundur. Ia dinilai akan menjadi presiden terpilih dan akan memenangkan pemilu. Tapi sejak skandal itu muncul peringkat jajak pendapatnya menurun.

Tuduhan demi tuduhan terus dilayangkan kepada keluarga Fillon. Kali ini fokus terbesar jatuh pada istrinya, Penelope, yang dilaporkan akan menghadapi penyelidikan. Surat kabar Le Canard Enchaine menuduh Penelope dibayar seharga € 831,400 (£ 710,000; $ 900.000) selama beberapa tahun.

Prancis Akan Bangun Komando Militer Ruang Angkasa

Ia dibayar untuk bekerja sebagai asisten parlemen Fillon dan penggantinya, tetapi tidak lulus tes parlemen. Hal ini memunculkan tanda tanya besar apakah dia mampu melakukan pekerjaan tersebut dengan sungguh-sungguh. Penggeledahan terjadi pada Kamis pagi saat Fillon mengunjungi Winegrowers di Prancis selatan. Parlemen sudah mencari rumahnya bulan lalu.

Pada Kamis malam, ribuan pendukung Fillon hadir dalam relinya di kota Nimes. "Kalian memiliki seorang petarung sebelumnya. Saya tidak punya niat untuk menyerah," kata Fillon di hadapan para pendukungnya. Pada hari Rabu, 1 Maret 2017, Fillon mengatakan ia dipanggil hakim atas kasus ini.

Vincent Lambert, Sosok di Pusat Perdebatan Hak Untuk Mati di Prancis

Dia menilai ia menjadi korban dari "pembunuhan politik". Ia bersumpah untuk melanjutkan kampanye presidennya, meskipun ia telah berjanji untuk mundur jika kasusnya ditempatkan di bawah penyelidikan resmi. Setelah pengumuman itu, beberapa sekutunya mengundurkan diri. Termasuk juru bicara urusan luar negeri dan direktur kampanyenya.

Fillon dijadwalkan akan hadir di persidangan pada tanggal 15 Maret 2017, dua hari sebelum batas waktu bagi calon untuk menyerahkan aplikasi akhir mereka. Putaran pertama pemilu berlangsung pada tanggal 23 April 2017, diikuti oleh run-off pada tanggal 7 Mei 2017.

picture-alliance/abaca

Meski Diprotes, Emmanuel Macron Lanjutkan Perubahan Skema Pensiun

Padahal massa dalam jumlah besar turun ke jalan memprotes Macron.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2019