- REUTERS / Carlos Garcia Rawlins
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan terkait situasi politik dan keamanan yang memanas di Venezuela. Bentrokan yang terus berlanjut menyusul penolakan pihak oposisi terhadap rencana referendum bahkan telah merenggut korban jiwa.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, perwakilan Indonesia yang berada di Venezuela setiap hari memberikan laporan intensif kepada Menteri Luar Negeri maupun direktoratnya terkait situasi di negara itu. Dia mengatakan, pemerintah sudah siap melakukan evakuasi jika diperlukan.
"Berbagai langkah sudah dilakukan bila diperlukan evakuasi. Sampai saat ini KBRI masih buka dengan segala macam keterbatasan karena sekarang listrik mulai padam dengan jangka waktu panjang," kata Arrmanatha di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juli 2017.
Sebelumnya, kelompok oposisi melakukan perlawanan keras terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro atas rencana referendum konstitusi. Referendum akan memberikan kekuasaan penuh pada Majelis Konstituante yang mengarah kepada pemerintahan diktator.
Meski dilarang pemerintah, pihak oposisi menentang dan mengatakan akan terus bertahan di jalan raya. Sementara pemerintah Amerika Serikat pun telah mengeluarkan surat perintah untuk seluruh keluarga diplomat yang bekerja di Kedubes Venezuela agar segera meninggalkan negara tersebut. (mus)
Jadi Presiden PKS, Ahmad Syaikhu Pastikan Sikap Oposisi
Syaikhu gantikan Sohibul Iman jadi Presiden PKS periode 2020-2025.
