Pertanyaan Aneh-aneh Kala Diinterogasi US Custom and Border

US Custom and Border Protection Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA – Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah Harahap, yang mengaku pernah dideportasi pada hari dia tiba di Washington DC, Amerika Serikat pada 2016 lalu, menceritakan pengalamannya.

Dia mengatakan, pada saat dia sedang hendak mengambil bagasi, ia lalu digiring petugas ke sebuah ruangan yang disebut sebagai Counter B. Padahal, dia sudah melewati proses di petugas imigrasi.

Burhanuddin yang beberapa tahun pernah bekerja di lembaga IMF di AS, itu mengaku langsung diinterogasi, bahkan dengan pertanyaan yang tak masuk akal.

"Pertanyaannya bagi saya aneh-aneh, yang sama sekali tidak terpikir oleh saya," kata eks Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah kepada tvOne, Selasa 24 Oktober 2017.

Salah satunya, kata dia, ditanyakan jika dia ingin meminta suaka politik kepada pemerintah AS.

"Saya bilang, saya senang tinggal di Indonesia, kenapa saya harus minta itu," lanjut Burhanuddin.

Pertanyaan lainnya, pihak US Custom and Border Protection AS, juga menanyakan, jika dia akan mencari pekerjaan di AS. Namun, Burhanuddin menampik dengan alasan, umur lanjut sepertinya tak lagi terpikirkan mencari pekerjaan.

Dia menjawab pada saat itu, pertanyaan tersebut patut ditanyakan kepada anaknya yang baru berusia 25 tahun dan memang menempuh pendidikan AS sebelumnya.

Terlibat Penggelapan Pajak di Negaranya, WN Rusia Sembunyi di Bali

"Saya tanya persoalannya apa, saya pernah tinggal di AS dan sering bolak- balik ke Washington," lanjut dia.

Namun, sayangnya pihak US Custom tak mau memberikan keterangan apapun selain memutuskan Burhanuddin harus kembali ke Indonesia pada hari yang sama dia tiba di AS.

Presiden Prancis Tandatangani UU Kontroversial soal Aturan Deportasi

"Mereka hanya bilang, ya saya tahu semua tentang Anda," ujarnya.

Aksi pria Imigran Irak bernama Salwan Momika membakar Al Quran di Swedia

Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia, Bakal Dideportasi ke Swedia

Salwan Momika, seorang pengungsi Irak di Swedia yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali menodai dan membakar Al-Qur'an kembali menjadi sorotan publik.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2024