Modus Baru Penyelundupan Ganja Aceh, Masuk dari Tanjung Priok

Penyelundupan ganja dari Aceh melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sumber :
  • Istimewa/ Foe Peace

VIVA – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita 500 kilogram atau setengah ton ganja di Terminal 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Barang ilegal itu disembunyikan di dalam satu unit minibus dengan nomor polisi B 7770 IE yang sengaja dimodifikasi guna mengelabuhi petugas.

Bea Cukai Jayapura dan Satgas Pengamanan Perbatasan Gagalkan Penyelundupan Ganja

Ganja kering itu dibungkus lakban cokelat dan diletakkan di bawah bak minibus berwarna silver yang dimodifikasi. Minibus itu dibawa sebuah truk yang menumpangi sebuah kapal bernama Sakura Ekspres.

"Di bawah atau di dasar mobil itu dibuat kompartemen yang dilapis dengan baja kemudian dilas. Di dalamnya diisi ganja, maksudnya untuk mengelabui petugas jika dilakukan pemeriksaan. Ini kamuflase oleh para sindikat untuk bisa aman tanpa kecurigaan dari petugas pada saat dikirim ke Jakarta," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari, Selasa 13 Agustus 2019.

Ladang Ganja 2 Hektare Siap Panen Ditemukan di Mandailing Natal

Dalam penggerebekan ini, ditangkap juga empat orang pelaku. Dua orang ditangkap di kawasan Ciledug, Jakarta Selatan. Satu orang berperan sebagai sopir untuk menjemput ganja itu, kemudian mengantar ke tempat penyimpanan sementara. Satu orang berperan menjaga tempat penyimpan sebelum diedarkan kepada masyarakat. Satu orang diciduk di Aceh, yang merupakan pengirim dan satu orang lagi di Banten, yang berperan sebagai pengendali.

Namun, Arman belum merinci identitas keempatnya. Dari hasil interogasi, mereka sudah tiga kali melalukan penyelundupan dengan jumlah ganja yang bervariasi. "Dan ini yang paling besar jumlahnya, barang semua dari Aceh," katanya.

Peneliti Australia Pelajari Potensi Ganja sebagai Obat Obesitas

Lebih lanjut dia menyebut apa yang dilakukan ini merupakan modus yang baru. Biasanya penyelundupan ganja paling banyak menggunakan jalur darat, menggunakan truk, kendaraan pribadi atau bus lintas Sumatera. Kemudian ada juga ditemukan beberapa kali lewat kargo. Tetapi untuk yang kali ini baru sekali didapati BNN.

Arman meneruskan, meski ganja  berasal dari Aceh, namun dalam kasus ini ganja ternyata dikirim lewat Pulau Bangka terlebih dulu, sebelum diedarkan ke Jawa. Beruntung hasil mengintai selama tiga sampai satu bulan yang dilakukan pihaknya tidak sia-sia.

Diyakini kasus ini masih ada kaitannya dengan penggerebekan yang dilakukan BNN pada Kamis 8 Agustus 2019 lalu di sekitar SDN Kramat Jati 02 Pagi, KramatJati, Jakarta Timur. Sebab, jenis ganja setengah ton ini identik dengan yang ditemukan di KramatJati.

"Ini adalah kelanjutan operasi kita yang kita laksanakan pada hari Kamis yang lalu ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, BNN membongkar penyelundupan narkoba jenis ganja sebanyak 200 kilogram di sekitar SDN KramatJati 02 Pagi, pada Kamis, 8 Agustus 2019. Ganja tersebut disembunyikan dalam mesin kompresor, peti besi dan sejumlah tabung karbit berukuran besar yang telah dilas agar tidak terendus polisi.

Pelaku menyembunyikannya di sebuah bangunan yang dibuat seolah-olah bengkel. Total ada 11 peti dan mesin kompresor berisi ratusan narkoba. Kemudian, sebanyak 4 orang kurir diamankan. Petugas BNN sempat mengalami kendala membongkar ganja yang disimpan dalam besi-besi tersebut karena tak punya alat. Alhasil, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur membantu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya