Keji, Begini Cara Klinik Aborsi di Paseban Hancurkan Janin

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus merilis kasus klinik aborsi.
Sumber :
  • VIVAnews/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Polisi menyebut septic tank tempat membuang janin di Klinik Aborsi Paseban ternyata diberi bahan kimia. Hal itu tak lain guna janin hasil aborsi mudah hancur.

Komandan Operasi Umum KKB Peni Pekei Ditangkap, Apa Perannya?

"Waktu kita lakukan pemeriksaan, bahwa para janin itu dibuang di septic tank. Caranya dengan menaruh bahan kimia untuk menghancurkan janin-janin itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Senin, 17 Februari 2020.

Dia menjelaskan, janin dengan usia satu sampai dua bulan akan lebih mudah hancur di dalam septic tank yang telah diberi bahan kimia itu. Untuk itu, biaya operasional praktik aborsi ilegal dengan usia kandungan di atas dua bulan dikenakan tarif lebih mahal.

NCT Dream dan Kyuhyun Suju Konser di GBK Malam Ini, Lebih dari 800 Aparat Gabungan Siaga

"Yang paling mudah itu janin satu atau dua bulan tidak terlalu kentara," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya telah membongkar septic tank yang berada di klinik aborsi Paseban. Septic tank tersebut dibongkar guna mengambil sejumlah barang bukti berupa janin-janin yang diduga dibuang di sana.

1 Orang Luka Akibat Tawuran, Anggota Gengster Dibekuk Polresta Tangerang

"Rencana kita lakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa memang janin-janin itu ada di septic tank tersebut. Kita sudah mengambil sampel sampel itu," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, praktik klinik aborsi ilegal di daerah Paseban, Jakarta Pusat, terbongkar. Polisi mencokok tiga orang diduga sebagai pelakunya. Mereka adalah seorang dokter berinisial A, bidan berinisial RM, dan karyawan berinisial SI.

"Klinik ini tanpa nama, tetapi klinik ini dikenal Klinik Aborsi Paseban kalau disosialisasikan melalui website. Dia (A) ini memang dokter, pernah menjadi PNS di Riau tetapi karena desersi enggak pernah masuk, dia dipecat," ujar Yusri.

Tercatat 1.632 pasien telah mendatangi klinik aborsi ilegal itu, dengan rincian 903 pasien telah menggugurkan janinnya. (ase)

Proses evakuasi kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Polisi Sebut Kernet Bus Maut di Subang Bisa Saja Jadi Tersangka

"Sopir ini baru tersangka awal, mungkin saja nanti ada tersangka lain. Saya tidak bisa menyebutkan sekarang karena harus dikuatkan dengan alat-alat bukti yang cukup."

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024