- instagram @jktnewss
VIVA – Aksi pencurian besi tiang rel bekas proyek monorel di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta, viral di media sosial. Aksi beberapa orang pencuri itu terekam kamera warga dan diduga terjadi pada Sabtu 17 Juli sekitar pukul 10.00 WIB.
Rahmat Sugito, salah satu warga yang sedang melintas berhasil merekam peristiwa tersebut dengan kamera ponselnya mengatakan, saat itu dia berangkat kerja. Melihat adanya gerak-gerik mencurigakan dari beberapa orang tersebut, ia sempat mengamati. Lalu merekam aksi pencurian tiang monorel tersebut.
“Pagi saya mau berangkat kerja, kemudian saya melihat orang lagi melakukan pergerakan seperti itu, kemudian saya berhenti, lantas saya memvideokan aksi orang tersebut,” ujar Rahmat ketika dikonfirmasi VIVA, Senin, 19 Juli 2021.
Baca juga: Tampang Maling Besi Tiang Monorel di Kuningan Beraksi Siang Bolong
Dirinya menyebut saat beraksi, pelaku tidak sendiri dan untuk peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 wib.
"Pelaku yang saya lihat di TKP (tempat kejadian perkara) sekitar 2 sampai 3 orang,” kata dia.
Dia melihat para pelaku memotong besi itu menggunakan gergaji besi. Sehingga para pencuri tersebut berhasil menggasak sedikitnya enam besi tiang pilar bekas proyek monorel tersebut.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Achmd Akbar membenarkan adanya kejadian ini. Bahkan, pelaku sudah dicokok.
"Sudah ditangkap," kata dia kepada wartawan, Minggu 18 Juli 2021.
Sayangnya, polisi belum merinci soal penangkapan pelaku ini. Seperti dimana lokasi penangkapan, dan identitas pelaku yang dicokok. Begitupun apakah semua pelaku sudah dicokok atau belum.
Kapolsek Metro Setiabudi, Komisaris Polisi Rinaldo Aser menambahkan, polisi akan membeberkannya semua pada ekspose kasus besok, Senin 19 Juli 2021.
"Nanti kita rilis," ucap Rinaldo menambahkan.
Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi
ebuah viral di media sosial, seorang emak-emak dituduh mencuri ketang, di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Mirisnya, ditawarkan hukuman untuk telanjang
