Keluarga Dicuekin Polisi Lapor Janda Digorok, Ini Jawaban Kapolres

Garis polisi (ilustrasi)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan angkat bicara terkait polemik kasus janda digorok yang tak dianggap laporannya sebelum kejadian. Korban yang berdomisili di Kampung Gunung Bentang RT 04/14 Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat sebelumnya dianggap kerap diancam oleh pelaku.

Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang

Imron mengakui keluarga korban mendatangi kantor Polsek Padalarang pada 3 Mei 2022. Mereka datang didampingi RT dan RW dan disambut piket SPK namun korban tak hadir dalam laporan itu.

Ilustrasi kantong jenazah.

Photo :
  • ANTARA
Deretan negara Ini Ternyata Miliki Jumlah Janda Terbanyak di Dunia

"Dan betul kurang lebih sekitar pukul 20.30 WIB tepatnya hari Selasa tanggal 3 Mei bapak Mimin dan pak RT RW datang ke Polsek Padalarang kurang lebih pukul 20.30 WIB. Di Polsek Padalarang, Alhamdulillah walaupun dalam suasana lebaran, anggota kami tetap siap siaga selama 24 jam," ujar Imron di Mapolres Cimahi, Rabu 11 Mei 2022.

Petugas piket SPK, menurutnya, menjalankan tugas sesuai prosedur dan menyambut dengan senyum, sapa, dan salam. Kemudian, keluarga korban diarahkan ke layanan Unit Reskrim Polsek Padalarang.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

"SPK menanggapi dengan baik pengaduan tersebut, jadi 20:30 WIB itu sudah diterima dengan baik pengaduan tersebut oleh SPK, dipersilahkan duduk kemudian senyum, sapa dan salam kemudian didengar keluh kesahnya, sudah diterima dengan baik oleh SPK yang ada di Polsek Padalarang," katanya.

Di Unit Reskrim, keluarga korban menuturkan kronologis kejadian bagaimana pelaku yaitu Mulyadi mengancam korban. "Kemudian diinterogasi dan diterima dengan baik oleh piket SPK dan piket Reskrim dan betul Mulyadi ini menjalin hubungan khusus bersama ibu Wiwin, ada hubungan asmara," katanya.

"Lalu, dicari Mulyadi tapi Mulyadi tahu kalau dicari polisi dan dicari RT RW. Akhirnya, yang bersangkutan sejak tanggal 3 Mei itu sudah kabur dari rumahnya. Tinggal keluarganya yang ada di situ, jadi dia tidak pernah datang lagi dan menghilang. Itu keadaan sebenarnya," tambahnya.

Hingga akhirnya kejadian penggorokan pun tak terelakan. "Akhirnya datang tersangka yang tidak diduga sebelumnya oleh keluarga korban karena korban waktu itu di rumah sendiri dan orang tuanya ada di kebun. Terjadilah penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau pembunuhan akhirnya korban dibunuh oleh tersangka Mulyadi," terangnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya