- Istimewa.
VIVA - Polisi masih terus menginterogasi wanita yang telah menyimpan 7 janin bayi hasil aborsi di kos-kosan Makassar, Sulawesi Selatan. Pengakuan mengejutkan keluar dari mulut wanita inisial NIM ini.
Wanita asal Toraja, Sulsel, ini membeberkan sejumlah alasan sampai nekat menyimpan 7 janin yang diaborsi dari kandungannya sejak 2012.
Janji Dinikahi
Kepada polisi, NIM mengaku jika dirinya menyimpan 7 janin itu di kosan karena janji akan dinikahi hingga nantinya setelah menikah baru akan menguburnya ke kampung halamannya di Toraja, Sulsel.
"Jadi tersangka wanita ini mengaku jika dirinya sengaja menaruh janin itu karena janji akan dinikahi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak, kepada wartawan, Jumat, 10 Juni 2022.
Baca juga: Polisi Temukan 7 Janin Diduga Korban Aborsi di Rumah Indekos Makassar
Tolak Buang Janin
Namun, setelah berjalan 10 tahun menunggu, tersangka pria inisial SM ini tak kunjung menikahi NIM. Sehingga dari situlah NIM terus menyimpan janinnya. Namun hingga janin itu membusuk, NIM tetap menolak membuangnya.
"Itulah sebab kenapa janin selalu dimasukkan boks plastik dan dibungkus kardus dan dilakban agar baunya tidak keluar. Karena menunggu dilamar nanti setelah nikah baru rencananya mereka kubur itu janin di kampungnya di Toraja," kata Reonald.
Selain alasan itu, ternyata ada alasan yang mengejutkan diungkap oleh NIM. Dia mengaku bahwa dia juga nekat menaruh janin dari rahimnya itu lantaran telah dicampakkan oleh SM yang kabur ke tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Yang lebih buat NIM kesal karena kontak Whatsappnya telah diblokir oleh SM.
"Jadi di lain sisi itu laki-laki ini kabur dan blokir kontaknya. Jadi merasa dicampakkan ini tersangka wanita. Memang awalnya mereka masih pacaran cuma kan hilang kontak namun terakhir bulan April 2021," kata Reonald.
Hilang Tanpa Jejak
Dari kelakuan SM yang hilang tanpa jejak akhirnya membuat NIM putus asa. Wanita itu akhirnya mencoba memulai hidup lebih baik dengan cara merantau ke Konawe, Sultra.
Sementara janin-janin yang selama ini ia simpan dibiarkan tak terurus di kamar kosnya di Biringkanaya, Kota Makasaar. Namun, karena janin itu tak terurus di kamar kosan, akhirnya pemilik kamar kos inisial NA mengetahui dan melaporkan ke polisi setempat.
"Karena sudah putus asa wanita ini kemudian berubah pikiran, dan pindah daerah merantau lagi dari Makassar ke Konawe untuk melakukan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik," kata AKBP Reonald.
