Seorang Anak Bunuh Ibu Kandung dengan Keji di Purwakarta

Ilustrasi pembunuhan
Sumber :
  • U-Report

VIVA Kriminal - Seorang ibu warga kampung Ngenol RT 07/RW 03, Desa Gununghejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta Masitoh jadi korban pembunuhan oleh anaknya berinisial TS.

Luka Bacok pada Bagian Belakang Leher

Pembunuhan itu pada awalnya diketahui oleh suami korban bernama Muhtar (49) yang baru pulang bekerja pada Selasa, 20 September 2022. Menurut keterangan dari Ketua RT setempat, Tatang (39), korban ditemukan di salah satu ruangan rumahnya dengan sejumlah luka bacok pada bagian belakang leher.

Rumah Korban Bersebelahan dengan Kantor Desa

Aparat setempat pun langsung bergegas ke TKP karena rumah korban bersebelahan dengan Kantor Desa Gununghejo.

"Tadi pas kejadian, karena kebetulan tkp bersebelahan dengan kantor desa, pegawai desa termasuk pak kades pun langsung ke sini (rumah korban)," ujarnya.

Ilustrasi garis polisi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Gangguan Jiwa

Kecelakaan Mobil Tabrak Bus Kuning di Kampus UI, Korban Luka Dievakuasi ke RS

Tatang menjelaskan, pelaku terganggu kejiwaannya. Bahkan sudah beberapa kali berobat.

"Udah lama seperti terganggu kejiwaannya gitu, kadang marah-marah gak jelas. Tapi beberapa hari terakhir pelaku sembuh, normal seperti biasa. Tapi kemungkinan karena sudah habis obatnya, mungkin tadi kambuh," ujar Tatang.

Suami Mutilasi Istri di Ciamis Ditahan Disel Khusus, Polisi Ungkap Alasannya

Kapolsek Darangdan, AKP Subagyo, menerangkan pihaknya saat ini sudah mengamankan pelaku, sementara korban dibawa ke RSUD Bayu Asih.

"Kalau motifnya sampai saat ini masih didalami oleh petugas dari kepolisian, lain-lain saya kira bisa menyusul," katanya.

Usai Mutilasi Istrinya, Suami di Ciamis Kumpulkan Potongan Tubuh Korban di Depan Rumah Warga

Nyambung Saat Diajak Komunikasi

Terkait dugaan gangguan jiwa, Subagyo belum bisa memastikan hal tersebut. Sebabnya, saat coba berkomunikasi dengan pelaku dirasa nyambung dan tidak ada kejanggalan. Bahkan pelaku mengaku kesal karena kerap dikasari atau dimarahi oleh ibu kandungnya tersebut.

"Tadi ditanya dengan saya nyambung bahasanya kenapa, galak katanya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya