- VIVA/Foe Peace
VIVA Nasional – Pelaku pembobolan mobil milik Rendra Soedjono, komentator sepakbola Indonesia menguras saldo dari kartu debit miliknya. Dia tahu hal ini karena adanya pemberitahuan ke mobile banking ponselnya.
Kata Rendra, dari pemberitahuan itu terlacak dimana saja kartu debitnya dipakai. Dirinya mengatakan, pelaku memakai kartu Anjungan Tunai Mandiri guna dibelanjakan susu di mini market dan membeli perhiasan emas.
Ilustrasi maling
- Foe Peace Simbolon/VIVAnews.
"Kan kelihatan dari handphone belanja dimana saja," ujar dia kepada wartawan, Senin 26 Desember 2022.
Dia mengatakan, dirinya mendatangi toko-toko tersebut dan mencocokkan dengan waktu transaksi pelaku. Setelahnya, Rendra meminta rekaman kamera CCTV (Closed Circuit Television) toko itu guna melihat penampakan pelaku. Berdasar rekaman kamera CCTV, kata dia, nampak pelaku memborong susu bayi beberapa dus dan sejumlah popok bayi. Pelaku pun membeli sejumlah perhiasan emas senilai Rp6 juta.
Maling masuk rumah. (ilustrasi)
- U-Report
"Tadi pelakunya membeli emas di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Rendra Soedjono, komentator sepakbola Indonesia membuat laporan polisi di Polres Metro Jakarta Selatan buntut mobilnya dibobol maling di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Laporan diterima dengan nomor laporan STTLP/B/5086/XII/2022/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/POLDA METRO JAYA.
Buntut hal tersebut, dia mengaku tas merk Louis Vuitton dan kartu Anjungan Tunai Mandiri miliknya yang berisi uang puluhan juta raib. Berdasarkan bukti transaksi yang ada, diketahui pelaku menarik uang dari dua kartu ATM dengan masing-masing nominal Rp15 juta dan Rp17 juta. Dia meyakini pelaku tahu nomor pin ATM karena mencocokan dengan tanggal lahir dirinya.
"Ditambah ada tas selempang merk LV, tas tangan LV, sama dompet LV. Jadi kalau ditotal bisa Rp100 juta lebih. Jadi totalnya di dompet saya itu ada 4 ATM ada 3 kartu kredit," kata dia kepada wartawan, Senin 26 Desember 2022.
Pedagang Emas Dirampok, Suami Tewas dan Istri Terluka
Tragedi menimpa pasangan suami istri (pasutri) yang berprofesi sebagai pedagang emas di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Sang suami, Reno ditemukan tew
