Jemaah Majelis Zikir Nurul Mustofa Dikeroyok dan Disekap

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Kriminal – Ahmad Nur Syafawi, salah satu jemaah Majelis Zikir Nurul Mustofa pimpinan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf menjadi korban pengeroyokan usai mengikuti peringatan Isra Miraj dan milad Nurul Mustafa di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Akibatnya, dia mengalami lebam pada bagian wajah dan badannya.

4 Tersangka Pembubaran dan Pengeroyokan Ibadah di Tangsel Termasuk Ketua RT, Ini Perannya

Ahmad telah melaporkan kasus ini ke Mapolsek Jagakarsa pada Minggu, 19 Februari 2023 sebagaimana tercatat dalam Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor: STTLP/B/143/II/2023/SPKT/ Polsek Jagakarsa/Polres Jaksel/Polda Metro Jaya.

Dalam laporan tersebut, Ahmad melaporkan Sabeni dan kawan-kawan dengan dugaan pengeroyokan sebagaimana diatur Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Pelaku Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Kekerasan di Tangsel Sudah Diamankan

Ilustrasi dua tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ahmad mengaku kenal dengan Sabeni yang melakukan pengeroyokan. Sebelum dianiaya, dia sempat dihubungi Sabeni untuk bertemu di Poltangan pada Minggu dini hari, 19 Februari 2023. Begitu Nur sampai TKP sekira jam 00.30 WIB, Sabeni minta handphonenya tapi tidak dikasih. 

Top Trending: Kiai Rela Serahkan Istrinya ke Oknum Habib Hingga Patung Liberty Berguncang

“Pas enggak dikasih langsung mukul, dorong ke tembok, dikeroyok, HP sempat disita. Saya dilarikan ke RSUD Pasar Rebo dan mendapatkan 4 jahitan,” kata Nur saat dihubungi wartawan pada Jumat, 23 Februari 2023. 

Dia juga sempat disekap selama hampir tiga jam. Selama dalam penyekapan itu, dia mengalami penyiksaan yang dilakukan Sabeni dan kawan kawannya. "Sekitar jam setengah empat subuh saya baru dilepaskan," ujar Nur.

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran

Photo :
  • Istimewa

Sementara orang tua Nur Syafawi, Nuryanih mengaku kaget melihat anaknya pada bengkak dan ada bekas cekikan pada lehernya. Dengan begitu, Nuryanih sangat menyesalkan pengeroyokan terhadap Nur Syafawi.

“Bener-bener batin, anak umi orangnya baik ama temen juga. Kenapa bisa begini, umi enggak seneng hati anak disiksa. Sedangkan, umi enggak pernah menyiksa anak,” ucapnya.

Maka dari itu, ia meminta aparat kepolisian supaya menindaklanjuti laporan Nur Syafawi terkait dugaan pengeroyokan. Tentu, Nuryanih berharap pelaku diproses hukum dengan adil. “Harus tegas, anak umi bagaimana amannya. Pinginnya dihukum dah, jangan dibebasin,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya