Pimpinan Ponpes di Sulawesi Barat Cabuli Santrinya Karena Lebih Tertarik Pada Sesama Jenis

Pimpinan Ponpes di Polman Sulbar Ditahan Kasus Pencabulan Santrinya
Sumber :
  • Istimewa

Sulawesi Barat – Pimpinan pondok pesantren (Ponpes) berinisial ZU (37), yang cabuli santri pria di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, kini resmi menjadi tersangka. Dari hasil pemeriksaan polisi, dia ternyata memiliki kelainan seksual, lebih menyukai sesama jenis.

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Kanit Pelayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Polman, Ipda Mulyono mengatakan, pelaku ZU ditetapkan tersangka berdasarkan dari hasil pemeriksaan bukti dan saksi. Kemudian, dari hasil pemeriksaan tersangka ternyata dia memiliki kelainan seksual. 

"Benar sudah tersangka dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi. Kemudian untuk tersangka dia mengaku melakukan itu karena hasratnya lebih besar ke laki-laki dari pada perempuan," ujar Mulyono saat dimintai konfirmasi, Selasa 11 Juli 2023.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Mulyono menjelaskan, tersangka ZU mengakui tega melakukan perbuatan tak senonoh itu lantaran dirinya lebih berhasrat besar ketika melakukan hubungan badan dengan lelaki atau sesama jenis. Sementara jika dengan wanita, hasratnya tidak begitu besar. 

"Kalau pengakuannya dia biasa berhubungan sama perempuan, tapi  hasrat biasa saja. Kalau laki-laki yang dia temani hasratnya sangat besar untuk berhubungan badan," katanya.

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

Ipda Mulyono menambahkan, bahwa saat ini tersangka ZU sudah ditahan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak penyedik telah menetapkan tersangka berdasar dari hasil pemeriksaan saksi dan alat bukti yang cukup. 

"Penetapan tersangka sudah dan langsung ditahan juga. Penetapan itu berdasar pemeriksaan sebanyak 3 kali dan adanya alat bukti yang cukup yang kita peroleh," katanya. 

Lebih lanjut, Mulyono mengungkapkan bahwa pihaknya sejauh ini baru menerima laporan dari satu korban. Namun, tidak menutup kemungkinan, kata dia, korban lain dalam kasus tersebut akan bertambah. 

"Sejauh ini yang melapor (korban), baru satu, tapi nanti kita pengembangan. Nanti kita periksa lagi mungkin nanti ada indikasi penambahan korban," terangnya. 

Diberitakan sebelumnya, pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dilaporkan ke polisi.

Pria berinisial ZU itu dilapor polisi lantara diduga telah mencabuli santrinya berinisial SU (16).

Kasat Reskrim Polres Polman Iptu I Gusti Bagus Wardana mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan penyelidikan setelah menerima laporan polisi keluarga korban.

"Benar, kami sudah terima laporan dari korban dugaan pencabulan, pada kamis kemarin laporannya dan sementara kami selidiki," ungkap Bagus saat dimintai konfirmasi, Sabtu 8 Juli 2023. 

Dia menjelaskan, dugaan tindak pencabulan itu terjadi di Ponpes Surga Religi di Kecamatan Tapango, pada Sabtu malam 24 Juni.

Saat itu, korban awalnya bersama sepupunya hendak ke kantin ponpes. Sebelum sampai di kantin, korban langsung dicegat oleh pelaku.

Selanjutnya, pelaku menarik korban ke dalam kamar pondoknya. Sementara sepupu korban disuruh menunggu di luar kamar.

"Jadi dari hasil pemeriksaan sementara. Korban ini dicabuli di kamar pelaku yang dimana kamar pelaku ini tidak jauh dari kantin. Karena awalnya memang korban mau ke kantin terus ditarik ke kamar," katanya

Sebelum dicabuli, kata Bagus, korban diajak bercerita terlebih dahulu oleh pelaku. Kemudian korban diberikan uang Rp 100 ribu dengan alasan uang jajan.

Setelah diberi uang jajan, pelaku langsung meminta untuk dipuaskan nafsunya. Santri pria ini pun langsung menuruti untuk dicabuli oleh pelaku yang dikenal sebagai ustaz sekaligus pimpinan ponpes tersebut.

"Setelah dikasih uang jajan dan diajak ngobrol. Korban langsung dicabuli oleh pelaku," ungkapnya

Korban yang sudah dicabuli lantas langsung balik ke kamarnya dalam keadaan linglung. Teman santri yang lain, sempat menanyakan dari mana. Korban hanya menunjuk ke kamar ustaz.

Korban disebut baru tersadar setelah bertemu dengan sepupu dan santri lainnya. Keesokan harinya, korban lantas kabur dari ponpes itu dan bercerita kepada orangtuanya.

"Dari keterangan orangtuanya. Korban ini kabur dari ponpes usai dicabuli. Korban lalu bercerita kalau dia sudah dicabuli oleh ustaznya," katanya

Orangtua korban yang mendengar cerita itu lantas keberatan dan membuat laporan polisi. Pihak kepolisian mengaku telah menerima laporan polisi itu.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya