Hasil Autopsi Rampung, Penjual Ayam Geprek di Jombang Tewas Akibat Tembakan Senapan Angin

Polres Jombang menunjukkan barang bukti pembunuhan pedagang ayam geprek
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Jombang – Hasil autopsi terhadap penjual ayam geprek, M. Sapto Sugiyono yang dilakukan tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, telah keluar. Resume hasil autopsi terhadap korban pembunuhan itu telah diberikan dokter ke penyidik Satreskrim Polres Jombang.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Dari hasil resume yang diterima polisi, diketahui penyebab kematian pria 46 tahun itu akibat luka tembak dari senapan angin milik Moch. Hasan alias Daim (54 tahun). Senapan itu diarahkan ke dada korban yang belakangan diketahui juga menjadi wartawan di media online.

"Kesimpulan dari autopsi, terdapat luka yang paling fatal adalah luka tembak mengenai kaus bagian depan, menembus kulit dada, menembus tulang dada, menembus paru-paru kanan, menembus tulang belakang, dan bersarang di tulang belakang," kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto, Sabtu, 16 September 2023.

Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari

Petugas mengevakuasi jasad pedagang ayam geprek di Jombang, Jatim.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Uki Rama (Malang)

Akibat dari tembakan ke paru-paru korban itu, korban mengalami pendarahan yang cukup hebat. Diperparah dengan pukulan benda tumpul ke arah kepala korban membuat korban meregang nyawa.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

"Menyebabkan terjadinya darah keluar sekitar 450 CC di dalam tubuh dan ditambah adanya pukulan benda tumpul di bagian kepala," ujar Aldo.

Aldo menuturkan, tembakan yang dilakukan tersangka cukup dekat sehingga peluru dari senapan angin menembus dada hingga paru-paru kanan korban.

"Jaraknya cukup dekat, dekat sekali itu, sekitar 5 sampai 10 meteran. Dan tembakan itu satu kali tembakan. Dan juga luka pukulan benda tumpul berkali-kali ke arah kepala korban," tutur Aldo. 

Ia mengatakan, proses terjadinya peristiwa pembunuhan itu cukup cepat dan tindakan memukul korban dengan palu itu dilakukan berkali-kali.

"Setelah ditembak, terus (korban) lari, kemudian dipukul kepalanya, dan tersangka kembali ke rumah. Dan untuk meyakinkan lagi apakah korban sudah meninggal apa belum, tersangka datang lagi dengan membawa palu, memukul kembali kepala korban sampai mati," kata Aldo.

Aldo menjelaskan, dari hasil autopsi, juga ditemukan proyektil peluru yang bersarang di tulang belakang korban. Ia pun menyebutkan, tembakan itu yang membuat korban mati.

"Ditemukan satu proyektil peluru yang bersarang di tulang belakang korban. Dan yang menyebabkan kematian dari tembakan peluru tadi," ujar Aldo. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pedagang ayam geprek yang juga menjadi seorang wartawan media online, tewas bersimbah darah usai ditembak dan dipalu tetangganya sendiri.

Tetangga korban nekat melakukan perbuatan sadis tersebut pada korban lantaran dendam karena usahanya sering diganggu korban.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya