Awas, Modus Baru Kejahatan Tisu Basah

VIVAnews - Motif kejahatan memang selalu berkembang di kota besar seperti Jakarta. Bagi mereka yang tidak waspada, kejahatan akan menghantarkannya pada kerugian materi yang tidak sedikit.

Belakangan ini modus baru kejahatan kembali menghantui para penumpang angkutan umum di Jakarta dan kerap mengincar kaum hawa.

Nama modus kejahatan ini adalah "Tisu Basah" sebuah tisu yang bisa membuat anda tidak sadarkan diri dalam waktu singkat.

Informasi modus kejahatan ini sudah beredar di berbagai mailing list.

Kejahatan gaya ini mulai marak terjadi di atas Bus Patas 45 jurusan Cililitan-Blok M. Biasanya para pelaku mulai beraksi pada malam hari, saat penumpang bus mulai sepi.

Buat anda yang sering menggunakan Bus Patas 45, waspadai bila ada penumpang di sebelah anda yang mengeluarkan tisu basah, apalagi bila anda mulai mencium aroma yang menyengat setelah tisu itu dikeluarkan.       

Sebenarnya aroma tisu basah yang keluar itu adalah akibat campuran dari aseton dan alkohol 85 persen. Baunya tentu sangat berbeda dengan bau tisu basah pada umumnya.

Setelah mengeluarkan tisu tersebut, biasanya sang pelaku kemudian mulai mengosok-gosokan tisu itu ke telapak tangan dan lengannya seolah mengelap keringat.

Karena sudah menahan nafas, maka si pelaku tidak terpengaruh dengan aroma yang dikeluarkan oleh bau dari tisu tersebut. Tapi kita yang yang tidak sadar akan menghirup dalam-dalam aroma yang menyengat itu.

Pelaku kemudian akan berusaha mendekatkan tisu yang dipegangnya ke hidung korbannya dengan berbagai cara. Mulai berpura-pura ingin menutup atau membuka kaca jendela sampai menawarkan tisu tersebut kepada korbannya.

Karena telah menghirup aroma dari tisu tersebut biasanya langsung merasa mual dan pandangan mata dengan cepat langsung berkunang-kunang, dalam hitungan menit aroma tersebut membuat kesadaran korban menurun hingga tidak sadarkan diri.

Bila sudah begitu dengan mudah pelaku kemudian akan berpura-pura baik dengan menaruh perhatian pada korbanya dengan menanyakan kodisi korban yang mulai pucat.

Padahal itu adalah cara pelaku untuk memastikan kalau korbannya sudah terpengaruh dengan aroma tisu tersebut. Setelah dipastikan tidak sadarkan diri, baru pelaku akan mengasak seluruh barang bawaan korbannya.

Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
SPKLU Voltron di Living World Alam Sutera

Voltron Hadirkan SPKLU Ultra Fast Charging di Living World, Apa Saja Kelebihannya?

Living World Alam Sutera bekerja sama dengan Voltron dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging bagi semua tipe mobil listrik.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024