- Nuvola Gloria/VIVA.co.id
VIVA – Kepolisian mulai menemukan titik terang terkait kasus penembakan di studio Soneta Record milik pedangdut Rhoma Irama di Jalan Tole Iskandar, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga tembakan tersebut berasal dari senjata laras panjang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok, Komisaris Putu Kholis Aryana, Selasa 6 Maret 2018. Terkait hal itu, Putu mengatakan, polisi telah memeriksa tiga saksi, mereka adalah sekuriti dan karyawan studio tersebut.
"Penyidik sudah bertemu dengan pemilik, yakni bang Haji Rhoma. Bahkan pada hari Minggu kemarin, saat olah TKP Bang Haji juga ikut menyaksikan," kata Putu.
Dari hasil olah tempat kejadian dan pemeriksaan beberapa saksi, ditambah keterangan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, lanjut Putu, diduga kuat ini adalah peluru nyasar dan tidak ada rentetan tembakan. Sebab, hanya ditemukan satu selongsong peluru dan goresan di bagian dinding.
Proyektil peluru di Markas Soneta Grup milik Rhoma Irama.
"Info awal yang kami terima, dugaan sementara ini adalah pantulan peluru nyasar. Kemudian dari hasil olah TKP, gambaran umum yang bisa saya sampaikan tidak ada kaca yang pecah atau barang yang rusak, hanya ada goresan di dinding bawah dekat lantai," tuturnya.
Baca: Pengakuan Saksi Mata 'Peluru Setan' di Studio Rhoma Irama
Putu menambahkan, berdasarkan penyelidikan sementara, selongsong peluru yang ditemukan adalah jenis kaliber 7,62 atau biasa digunakan untuk senjata laras panjang.
"Ya, dugaan sementara ini peluru jenis kaliber 7,62. Tetapi hasil resminya seperti apa kami menunggu Puslabfor. Yang jelas kami tidak ingin berspekulasi terlalu jauh, namun diduga ini adalah senjata jenis laras panjang, spesifikasinya seperti apa, ya kita tunggu saja," ujarnya.
