Cerita Masinis Wanita Tertantang Bawa Kereta LRT

PT Light Rail Transit atau LRT Jakarta merilis foto-foto dan video ketika satu rangkaian LRT diuji dinamis di jalur Kelapa Gading, Jakarta, pada Minggu, 29 Juli 2018.
Sumber :
  • LRT Jakarta

VIVA – Namanya Sadiyah Utami. Perempuan 22 tahun itu menarik perhatian saat  uji coba kereta light rail transit (LRT) Rawamangun-Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Dia adalah salah satu masinis wanita yang bakal mengoperasikan kereta tersebut.

Operasional MRT dan LRT Jakarta Diperpanjang Saat Malam Tahun Baru 2024, Ini Jadwalnya

Saat ini, PT LRT Jakarta memiliki 25 masinis untuk mengoperasikan kereta, di antaranya enam wanita dan 19 pria. 

Perjalanan karir Sadiyah menjadi masinis kereta LRT dimulai beberapa bulan lalu. Lulusan dari Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun itu sengaja melamar menjadi  masinis kereta LRT. 

Menhub Optimis LRT Jakarta Velodrome Rawamangun-Manggarai Beroperasi 2026

"Setelah melakukan rangkaian tes wawancara dan sebagainya, kami yang terpilih melakukan diklat untuk mendapatkan sertifikasi. Setelah itu, baru bisa mengemudikan keretanya," ujar Sadiyah Utami di Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.

Sadiyah lantas menceritakan tantangan menjadi masinis. Sebagai masinis, dia harus mengetahui lebih dulu berbagai jenis kereta. Seperti perbedaan kereta yang menggunakan lokomotif dengan kereta listrik. 

LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai Digarap Pakai APBD DKI Rp 5,5 Triliun

"Kereta seperti jarak jauh itu kan pakai lokomotif dan kalau listrik itu sudah berkabin, dan kabinnya itu sudah nyatu sama keretanya. Sekarang sudah pada menggunakan teknologi seperti ini," ujarnya.

Dia menambahkan, "Kalau dengan KRL yang membedakan hanya posisi listrik saja, kalau KRL di atas kalau LRT di bawah."  

Tantangan mengemudikan LRT, menurut dia,  pada saat melakukan pengereman dengan menggunakan Platform Screen Door (PSD).

"Bagian menantang mengemudikan kereta LRT ini itu saat mengerem, kan LRT ini menggunakan PSD jadi harus pas sama pintu peronnya. Itu yang masih membuat saya tertantang karena saya masih baru juga dan di Indonesia sendiri masih jarang menggunakan seperti ini," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya