- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Tiga balita atau anak berusia di bawah lima tahun tewas terbakar di kamar. Api berkobar setelah mereka menyulut petasan di dalam kamar.
Kepala Bidang Penanggulangan Damkar BPBD Kabupaten Bogor, Jaharry, mengatakan kejadian bermula saat tiga orang anak bermain petasan korek api di dalam kamar. "Terindikasi main petasan korek api di atas kasur kemudian terbakar dan anak anak tidak bisa keluar atau terkurung di dalam kamar," katanya kepada VIVA, Rabu 12 September 2018.
Jaharry mengatakan, dua unit pemadam kebakaran meluncur ke lokasi di Kampung Cibeureum RT 02/01, Desa Batulayang, Cisarua, Kabupaten Bogor. Petugas sempat kesulitan, karena lokasi padat penduduk.
“Lokasi memprihatinkan karena jalan masuknya saja kendaraan roda dua agak sulit. Penduduk nya juga sangat padat," katanya.
Seorang saksi bernama Yusuf mengatakan, kejadian sekitar pukul 12.45 WIB ketika sepulang dari masjid melihat anak-anak sedang memainkan korek api jenis kayu di dalam kamar, dan terjatuh di atas kasur kamar tempat korban bermain.
"Pada saat itu kobaran asap dan api di rumah milik bapak Enjun Junaidi semakin membesar, kemudian saya meminta tolong kepada warga sekitar, setelah api mulai mereda kemudian warga yang membantu memadamkan dan menolong yang ada di kamar" katanya.
Sebelum pemadam datang, warga sempat memadamkan api dengan alat seadanya. Namun setelah diterobos ke dalam kamar, warga menemukan tiga jasad balita yang tertelungkup di dalam kamar. Sementara warga menjerit histeris mengetahui anak mereka meregang nyawa akibat kebakaran tersebut
Kasus ini diselidiki aparat Kepolisian. Kabag Humas Polres Bogor, Ita Puspita Lena mengatakan jenazah anak-anak tersebut dilarikan ke rumah sakit Ciawi.
"Saat dievakuasi kondisi mereka sudah tidak bernyawa. Penyebab awal kejadian kebakaran diduga karena korban bermain korek api di kamar dan tidak ada pengawasan dari orang tua sehingga terjadi kebakaran," ujar Ita kepada VIVA.
Ketiga korban diidentifikasi bernama Lintang bin Alam, berusia 3,5 tahun, kemudian Putri binti Ajat, berusia 2,5 tahun, dan Rani binti Mumuh, berusia 3 tahun. (ren)
