Penjahat Minta Pulsa Palsukan Akun FB Istri Wakil Walikota Depok
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Istri Wakil Walikota Depok, Martha Catur Wurihandini menjadi korban atas kasus penipuan melalui media sosial atau medsos. Modusnya, pelaku menduplikat akun facebook Martha dan mengirim pesan berantai berisi permintaan transfer pulsa.
Sontak kabar berantai yang tersebar di akun facebook atas nama Martha ini pun sempat membuat sang suami, Pradi Supriatna naik pitam. Dengan tegas, Pradi membantah dan mengimbau pada masyrakat untuk tidak terjebak dengan modus penipuan tersebut.
“Itu akun palsu, akun istri saya dikloning orang yang tak bertanggungjawab. Jelas ini penipuan, tindak pidana,” kata Pradi pada wartawan, Jumat 28 September 2018.
Pradi mengatakan, melalui akun palsu tersebut pelaku bahkan nekat menggunakan foto profil dirinya dan sang istri saat berada di tanah suci waktu, menunaikan ibadah haji. Sementara, akun yang asli fotonya berada di kebun kurma. Pelaku kemudian meminta pulsa dan dikirimkan ke nomor 082176326xxx, dengan alasan M-banking sedang error dan perlu menggunakan pulsa tersebut untuk menghubungi orang.
“Bilangnya pulsanya lagi kosong, dan minta diisikan pulsa ke bukan nomor istri saya. Terus katanya nanti uangnya diganti. Inikan memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi, kenapa harus menipu,” kata Pradi jengkel.
Untuk itu, ia menyampaikan agar jangan percaya ketika dirinya atau keluarganya meminta pulsa atau apapun melalui aplikasi pesan singkat, medsos dan lainnya. “Saya mohon untuk tidak ditanggapi, kami tidak pernah melakukan hal tersebut. Saya sedang memikirkan langkah selanjutnya, apakah akan lapor ke cyber crime agar oknum tersebut ditelurusi dan membuat jera. Ini tentu saja tidak bisa dibiarkan,” katanya.
Terkait kasus itu, melalui akun pribadinya, Martha atau yang akrab disapa Bunda Martha pun kemudian menulis pesan distatus facebooknya. Ia mengatakan saat ini sedang marak penipuan melalui media sosial. Untuk itu jika ada masyarakat yang mendapat pesan berisi permintaan pulsa dan sebagainya mohon untuk tidak ditanggapi.