Maksimalkan Dua Bendungan Ini, Jokowi Minta Anies Lebarkan Ciliwung
- Agus Rahmat/VIVA
VIVA – Presiden Joko Widodo mengunjungi dua proyek bendungan yang dibangun oleh pemerintah pusat di Jawa Barat. Yakni Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, yang keduanya berada di Kabupaten Bogor.
Kedua bendungan itu, sudah direncanakan sejak 2004-2005. Namun baru bisa dikerjakan pada 2017 lalu. Jokowi mengatakan, kedua bendungan itu diantaranya berfungsi untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Kedua bendungan ini pun diklaim dapat meredam sekitar 30 persen air yang biasa masuk ke ibu kota saat hujan terjadi di daerah tersebut. Sehingga diharapkan bisa mencegah terjadinya banjir.
Jokowi menegaskan, pembangunan dua bendungan di hulu itu, juga harus selaras dengan pengembangan infrastruktur hilir di Jakarta, seperti naturalisasi sungai dan pembangunan saluran air. Hal tersebut ditegaskan merupakan tugas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Semuanya harus berjalan," kata Jokowi, di Bendungan Ciawi, Rabu 26 Desember 2018.
Dalam peninjauannya ke kedua bendungan, Jokowi juga turut ditemani Anies, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rizhanul Ulum.
Jokowi pun menjabarkan, beberapa langkah yang dilakukan oleh Anies dinilai cukup baik dalam upaya penyelesaian banjir di hilir.
"Yang dilakukan Pak Gubernur seperti pembuatan sumur resapan, drainase, saya kira memang wajib harus terus dikerjakan dan diselesaikan," katanya.
Namun Jokowi meminta, pelebaran Sungai Ciliwung terus dilakukan oleh Pemprov DKI secara merata. Sehingga, manfaat dari dua bendungan terasa secara maksimal.
"Karena lebarnya (Ciliwung) sangat kurang. Sekarang ada yang 12 meter, 10 meter, normalnya harusnya 60 meter atau paling tidak 40 meter," ujar Jokowi.
Untuk Bendungan Ciawi digarap oleh SNVT PJSA Ciliwung Cisadane dan Abipraya-Sacna KSO. Nilai kontraknya mencapai Rp757,8 miliar dengan luas area genangan 29,22 hektare dan volume tampung 6,45 juta meter kubik.
Pada Bendungan Sukamahi, digarap oleh kontraktor Wijaya-Basuko KSO. Nilainya mencapai Rp436,97 miliar dengan daya tampung hingga 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektare. (mus)
