15 Murid SD Keracunan Makanan, Pedagang Jajanan Mielor Diperiksa

Murid SD diduga keracunan jajanan mie telur gulung di Bogor
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Petugas polisi Sektor Cariu, Resor Bogor, Jawa Barat mendalami keterangan dari pedagang jajanan mie telor gulung atau mielor berinisial AQ. Sejumlah keterangan dan sampel makanan dibawa petugas puskesmas ke polisi. 

Gara-gara Wanita, Bripda DR Aniaya Tenaga Kesehatan Hingga Hidungnya Patah

Kepala Bagian Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena dalam keterangannya yang diterima VIVA mengatakan, siswa sudah dievakuasi Kapolsek Cariu AKP Asep Tatang dari sekolahnya SDN Bantarkuning Kampung Bojongkoneng RT 09 RW05 Desa Bantarkuning, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.

"Keracunan makanan diduga dari jajanan mielor (mie telor) yang dijual di sekitar halaman sekolah," kata Ita.

Sidak Layanan Kesehatan Usai Libur Lebaran, Pj Wali Kota Tangerang Minta Jam Operasional Ditambah

Ita mengatakan, siswa mulai ketahuan keracunan sekitar pukul 09.30 WIB. Keterangan hasil pemeriksaan kepolisian dari guru sekolah bernama Hasanudin bahwa kejadian itu diketahui usai siswa menggelar yasinan berjamaah sekitar pukul 08.30 WIB.

"Beberapa siswa dan siswi yang berjumlah kurang lebih 15 orang mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi jajanan mielor dari yang dijual oleh pedagang berinisial AQ yang berjualan di sekitar sekolah," katanya.

Jangan Lengah! Meski Fatalitas DBD Rendah, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Melihat siswanya mengalami keracunan, para guru langsung melarikan mereka puskesmas untuk dilakukan pertolongan dan pemeriksaan. "Karena mengalami muntah-muntah terus dan setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas dan sudah kembalikan kepada orangtuanya masing-masing," katanya.

Adapun 15 murid korban keracunan makanan yaitu Sarip, Ilham, Alfha, Rizki, Nabil, Anggi, Widya, Adi, Ahmad, Saepul, Harlan, Endah, Silvi, Sindi dan Ridawan. 

Terpisah, petugas kesehatan puskesmas yang menangani siswa, dr. Adi Setiawan mengatakan telah melakukan pemeriksaan dan penanganan awal.

"Alhamdulillah semua dapat diatasi dan diobservasi. Sekarang sudah dipulangkan," kata Adi kepada VIVA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya