Guru Muda Ini Ikhlas Panjat Tiang Bendera Demi Muridnya

Guru manjat tiang bendera.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVAnews.

VIVA – Aksi Ahmad Zaenuddin memanjat tiang untuk memperbaiki bendera, saat upacara peringatan Hari Guru, menarik perhatian publik. Video saat dia beraksi mendadak viral di dunia maya. Namun, guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat tak mau langkahnya itu didramatisir.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Menurut Ahmad, hal itu dilakukannya secara ikhlas karena kasihan dengan para murid yang kepanasan. Saat itu, penjaga sekolah tengah mencari gala (bambu) dan baut karena bendera tersangkut di atas tiang. 

"Saya pikir itu akan membutuhkan waktu lama sementara anak-anak sudah pada kepanasan, khususnya yang kelas satu dan kelas dua. Akhirnya saya inisiatif manjat itu tiang sambil dipegang beberapa teman dari bawah,” ujarnya, Selasa, 26 November 2019.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Pria 38 tahun ini menegaskan, apa yang dilakukannya adalah murni inisitaif pribadi tanpa ada paksaan dari mana pun. Ia tak menyangka, jika aksinya itu bakal viral di media sosial.

Aksi berani Ahmad memanjat tiang bendera setinggi sekira tiga meter itu mendadak viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi saat siswa dan guru di SDN Kalibaru 3 sedang melakukan upacara peringatan Hari Guru, Senin, 25 November 2019. 
 
Di sisi lain, ketika ditanya apakah ada pesan yang ingin ia sampaikan untuk generasi penerus bangsa, guru muda itu pun berharap agar kaum milenial saat ini tidak melupakan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

“Untuk generasi bangsa saya berpesan supaya lebih menjaga diri di era industri 4.0. Agar tidak mudah terpengaruh budaya yang bisa meracuni pola pikir mereka. Boleh gaul tapi harus tetap punya filter jati diri bangsa jangan dilupakan,” ujarnya.

Menurut dia, jati diri bangsa tetap harus menjadi nomor satu. “Jangan sampai kalian kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia,” ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya