Identifikasi Rampung, Jasad Penyelam Rekan Bos Wuling Diserahkan

Tim Basarnas melakukan pencarian terhadap WNA China di perairan Pulau Sangiang
Sumber :
  • Yandi Deslatama

VIVA – Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo, mengungkapkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri sudah mengidentifikasi satu jenazah yang diduga satu dari tiga orang penyelam warga negara asing (WNA) yang hilang tenggelam di perairan Pulau Sangiang, Banten.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Jasad tersebut dipastikan Wang Bing Yang merupakan seorang WNA Singapura. Keluarga korban berencana membawa jenazah ke daerah Grogol, Jakarta Barat guna dikremasi sehingga keluarga tak perlu membawa jasadnya ke Singapura.

"Tim DVI RS Polri menyerahkan jenazah yang sudah diidentifikasi atas nama Wang Bing Yang kepada keluarganya,WN Singapura yang sudah teridentifikasi beberapa saat yang lalu. Dikremasi rencananya. Nanti abunya saja yang dibawa," kata Edi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 4 Desember 2019.

Jokowi Datang Melayat ke Mooryati Soedibyo, Ikut Salat Jenazah

Namun lanjut dia, apabila ada perubahan rencana, pihaknya mengaku sudah menyiapkan kelengkapan dokumen agar jenazah bisa dibawa menggunakan pesawat. Edy menjelaskan alasan lamanya proses identifikasi jasad Wang Bing Yang. Di mana diketahui jasad Wang Bing Yang tiba di RS Polri pada Senin 11 November 2019 lalu dan baru selesai identifikasi Sabtu 30 November 2019.

"Jadi pengambilan DNA ini agak lama terutama pembandingnya karena keluarga di Singapura dan tinggal di Singapura," ucap dia.

Suasana Rumah Duka Mooryati Soedibyo, Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga

Kemudian ada kendala jarak yang mana pihaknya harus menunggu mereka datang ke Indonesia hingga kemudian melakukan pengambilan sampel DNA di RS Polri Kramat Jati. Selain itu, kondisi jasad mengalami kerusakan yang cukup parah lantaran cukup lama terkontaminasi air laut.

"Jadi kami minta ke kedutaan bekerja sama dengan Interpol juga untuk melakukan pengambilan sampel DNA WN Singapura dan dilakukan pemeriksaan sehingga prosesnya agak lama. Sehingga dilakukan dan dibandingkan dengan jenazah. Jenazahnya sendiri juga agak lama, kenapa, karena jenazahnya terendam di air laut beberapa hari. Banyak terkontaminasi air laut dan merusak DNA sampel yang beberapa kali kita ambil, mulai dari daging, rambut sampai tulang untuk melihat DNA," katanya

Lanjut Edy, pihaknya sudah mengambil data antemortem dari pihak keluarga lalu data posmortem dari jenazah. Prosesnya sendiri hanya membutuhkan waktu selama sehari. 

Sebelumnya diberitakan, tujuh wisatawan China melakukan penyelaman di perairan pulau Sangiang, pada Minggu, 3 November 2019. Mereka berangkat dari pantai Mabak sekitar pukul 13.30 WIB. Kemudian mereka sampai di perairan pulau Sangiang sekitar pukul 13.45 WIB dan langsung melakukan penyelaman.

Penyelam dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama muncul ke permukaan laut sekitar pukul 14.45 WIB. Tim kedua sempat muncul kemudian masuk ke dalam air lagi dan tidak muncul kembali. Dugaan sementara, para turis asal China ini terseret arus bawah laut.

Salah satu petinggi PT SGMW Motor Indonesia selaku produsen mobil Wuling di Indonesia, disebut-sebut merupakan salah satu penyelam yang hilang di perairan pulau Sangiang tersebut.

"Yang hilang itu namanya Tan Xue Tao (L) dari PT Wuling Motor, Tian Yu (L) dari PT China-lndonesia, Kemudian Wang Bing Yang (L), dari PT Morowali Industry Aico," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, Senin, 4 November 2019. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya