Napi Terlibat Peredaran Narkoba, Intelijen Lapas Akan Dioptimalkan

Ilustrasi Lapas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Peredaran narkoba di wilayah DKI Jakarta kerap melibatkan narapidana (napi) yang sedang mendekam dalam sel tahanan. Untuk memutus itu, intelijen lapas ingin dioptimalkan kembali.

Nisa 'Ratu Narkoba' Asal Aceh dan 5 Terdakwa Dituntut Mati di PN Medan

Persoalan yang belum bisa dituntaskan ini, menimbulkan berbagai tuntutan dari elemen masyarakat. Hingga desakan mencopot pejabat terkait, dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenhumham) DKI Jakarta, Liberty Sitinjak. 

Kinerja Liberty Sitinjak dipersoalkan. Menyikapi itu, ia angkat bicara. Menurut dia, untuk memutus peredaran narkoba di lapas, peran intelijen akan lebih dioptimalkan. 

Selain Sabu, Rio Reifan Juga Konsumsi Ekstasi dan Alprazolam

Baca juga: Ternyata Ini Motif Istri Bantu Suami Perkosa Wanita Lain

"Optimalisasi intelijen lapas, itu yang mau kita garap ke depan ini. Supaya betul-betul dapat mendeteksi orang-orang yang pantas kita curigai. Sekarang kita harus lebih kencang. Itulah ke depan yang akan kita targetkan dalam mengatasi kondisi lapas itu. Kami harus memperbaiki diri kami sendiri," ungkapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Januari 2021.

Rio Reifan Resmi Jadi Tersangka, Terbukti Miliki Sabu dan Ekstasi

Pembentukan intelijen tersebut, lanjutnya, akan dikordinasikan ke Direktorat Jenderal (Dirjen) Kemenhumham. Koordinasi ini akan dilakukan sebaik mungkin sehingga tidak ada lagi peredaran narkoba yang melibatkan napi.

"Ini yang saya minta nanti dioptimalkan dari Dirjen. Apakah memakai dari Dirjen atau ada yang dia tunjuk dari dalam secara silent. Ini masih koordinasi lagi, karena tanpa itu kita selalu kebobolan," lanjut Liberty.

Liberty pun membantah isu yang beredar bahwa adanya keterlibatan pegawai dalam memasukan handphone serta barang terlarang lainnya ke dalam rutan dan lapas. 

Sebab, beberapa kali pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan narapidana seperti yang terjadi di Lapas Cipinang, Lapas Salemba, dan Rutan Cipinang.

"Yang perlu dicatat, enggak ada itu pegawai kita yang secara terang-terangan bahwa bebas bawa sabu ke dalam. Itu bisa saya buktikan dari beberapa anak buah kita yang jadi narapidana. Itu fakta sekali," ungkapnya.

Namun ia berjanji akan menindak tegas setiap pegawai yang melanggar aturan dan disiplin. "Kita akan lakukan peningkatan pengawasan secara ketat. Kita juga lakukan pembinaan kepada pegawai itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya