DKI Mulai Gelar Vaksinasi Moderna untuk Kelompok Autoimun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukkan boks vaksin Moderna.
Sumber :
  • ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memberikan vaksin Moderna untuk kelompok gangguan imun (immunocompromised), seperti pengidap autoimun dan komorbid, di Ruang Pola Balai Kota Jakarta, Jumat, 20 Agustus 2021.

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

"Mulai hari ini, diselenggarakan di Balai Kota dan nanti kita akan fasilitasi agar lebih banyak lagi (penderita autoimun dan komorbid mendapat vaksin Moderna)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jakarta, Jumat, 20 Agustus 2021.

Gubernur Anies mempersilakan peminatnya untuk mendaftar dan nantinya disediakan tautan sehingga diberikan waktu dan jadwalnya.

Nasdem Jadikan Anies Baswedan Prioritas Utama Maju Pilkada Jakarta, Ahmad Sahroni Kedua

"Termasuk yang hadir di sini, mereka ada yang sudah menunggu lama dan ada yayasan yang terkait dengan problem lupus," kata Anies.

Anies menyampaikan harapan dengan adanya vaksinasi bagi kelompok ini, seluruh warga DKI Jakarta bisa tervaksinasi lebih cepat.

Anies Puji Konsistensi PKS Jadi Oposisi di Depan Surya Paloh dan Cak Imin

"Kami di Jakarta ingin agar seluruh warga kami terlindungi dengan cepat, dan hari ini kita memulai dengan memberikan vaksin Moderna bagi pribadi yang memiliki gangguan imunitas atau immunocompromised. Di dalam kelompok tersebut, ada autoimun, tapi bukan hanya itu, orang yang mendapat pengobatan berkepanjangan berdampak pada turunnya imunitas," ucap Gubernur Anies.

Anies juga menjelaskan alasan vaksin Moderna dipilih untuk diberikan pada kelompok yang memiliki kompleksitas imunitas, karena vaksin Moderna merupakan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA).

Dibandingkan vaksin tradisional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA memiliki tingkat efikasi yang tinggi, terutama untuk penyakit berat.

"Uji klinis Moderna menunjukkan, vaksin ini bisa sangat bermanfaat bagi orang yang punya komorbid berat juga, penyakit paru, jantung, obesitas, diabetes, liver dan infeksi HIV, selain mereka yang autoimun," kata Anies.

Sebetulnya, tambah Anies, bukan merek Moderna-nya, tetapi jenis metode mRNA ini yang kemudian ditemukan aman dan efektif bagi mereka yang memiliki gangguan imunitas, salah satu mereknya adalah Moderna.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan ada 200.000 vaksin Moderna bagi warga DKI Jakarta, dengan diprioritaskan bagi warga yang mengalami gangguan imunitas. 

"Jadi, sebanyak 200.060 akan diperuntukkan bagi warga di DKI Jakarta dengan prioritas warga yang mengalami immunocompromised, tetapi kami tidak menutup kemungkinan hal lain terkait status kesehatan. Jadi, akan ada 35 faskes di DKI Jakarta yang akan memberikan pelayanan tersebut," ucap Widyastuti.

Salah satu penerima vaksin Moderna, Gabriella, mengungkapkan kemudahan mendaftar vaksinasi untuk kelompok autoimun di DKI Jakarta. Menurutnya, vaksinasi yang efektif bagi kelompok autoimun ini sangat penting, apalagi di Jakarta ke depan akan menggunakan sertifikat vaksinasi ketika akan berkegiatan.

"Saya tahu dari selebaran yang dikirim dari teman-teman, untuk penyintas autoimun bisa daftar di link tersebut. Setelah konsultasi ke dokter dan dokter beri approval maka saya daftar dan di sini lengkap dilakukan screening yang baik, sehingga saya diputuskan bisa divaksin," ujarnya. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya