Kelebihan Kapasitas, Hotel Isolasi di Tangerang Tambah Tempat Tidur
- VIVA/Sherly (Tangerang)
VIVA – Hotel isolasi COVID-19 yang berada di Hotel Yasmin, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mengalami over kapasitas atau kelebihan muatan. Untuk itu, penambahan tempat tidur dilakukan.
Dari data yang diperoleh melalui pengelola, saat ini ada 343 pasien yang dirawat di hotel tersebut. Padahal seharusnya, hanya terisi 240 pasien saja. Maka dari itu, pemerintah setempat melakukan penambahan jumlah tempat tidur. Dimana yang semula 240 tempat tidur, saat ini menjadi 400 tempat tidur.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi mengatakan, penambahan ini lebih ditujukan pada pasien COVID-19 dengan klaster keluarga.
"Rata-rata yang masuk di hotel isolasi adalah klaster keluarga, makanya kita pun menambah jumlah tempat tidur menjadi 400. Jadi, satu kamar bisa terisi 5 orang," katanya, Jumat, 11 Februari 2022.
Hotel Yasmin Tempat Isolasi Mandiri Terpadu di Tangerang
- VIVA/ Sherly
Sedangkan untuk pasien yang tidak masuk dalam klaster keluarga, akan diterapkan mekanisme gender. Dimana satu kamar hanya terisi 2 orang, dengan gender atau jenis kelamin yang sama.
"Kalau yang bukan klaster keluarga, satu kamar isi dua orang dengan gender yang sama," ujarnya.
Lanjut Hendra, untuk pasien yang menjalani perawatan di hotel isolasi adalah kategori orang tanpa gejala, hingga gejala ringan.
"Kasus di Kabupaten Tangerang rata-rata OTG dan gejala ringan, makanya secara keseluruhan, keterisian ruang yang ada di Hotel Yasmin memang cukup padat dengan persentasi 130 persen. Dibanding rumah sakit yang mana ditujukan bagi pasien gejala berat," jelasnya.
Alhasil, saat ini pemerintah juga telah meminta agar setiap kecamatan kembali menyediakan fasilitas isolasi. Dimana, terdata baru dua wilayah yang menyediakan fasilitas itu, yakni Legok dan Cisauk.
Bisa Sebabkan Kebutaan hingga Lumpuh, Waspada Gejala Multiple Sclerosis yang Mirip Stroke Ini
Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang sering kali menunjukkan gejala mirip dengan beberapa kondisi medis lainnya seperti stroke.
