Tiga Pekan, 174 Jenazah COVID-19 Dimakamkan di TPU Rorotan

Tempat Pemakaman Khusus COVID-19 Rorotan
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sebanyak 214 jenazah COVID-19 dimakamkan di tempat Pemakaman Umum atau TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada periode Januari hingga 15 Februari 2022. Peningkatan jumlah pemakaman kasus COVID-19 di TPU Rorotan terjadi seiring penambahan kasus positif di Ibu Kota Jakarta.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Lurah Rorotan, Idham Mugabe mengatakan peningkatan jenazah yang dimakamkan akibat COVID-19 di TPU Rorotan terjadi sejak 3 minggu terakhir. Meski tidak signifikan, namun jumlah kasus kematian COVID-19 yang dimakamkan di TPU Rorotan naik dari sebelumnya. 

"Pada Januari ada sebanyak 40 jenazah dimakamkan. Kemudian, Februari hingga tanggal 15, ada sebanyak 174 jenazah dimakamkan. Jadi total dari Januari hingga Februari 2022 itu ada 214 pasien yang dimakamkan," kata Lurah Idham saat dikonfirmasi, Kamis, 17 Februari 2022. 

7 Fakta COVID-19 Melonjak di Singapura, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus

Menurut Idham, berdasarkan data dari TPU Rorotan diketahui angka pemakaman jenazah pasien COVID-19 paling tinggi terjadi pada 13 Februari, yakni sebanyak 19 jenazah.

Sementara untuk total jenazah COVID-19 yang dimakamkan di TPU Rorotan sejak dibuka sebagai lahan pemakaman COVID-19 pada 26 Maret 2021 hingga 15 Februari 2022, TPU Rorotan sudah terisi sebanyak 6.346 makam.

Terpopuler: Manfaat Kurma hingga Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura

Dengan kembali tingginya angka kematian akibat COVID-19 ini, Lurah Idham berpesan kepada masyarakat agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan selama ada kegiatan di luar rumah.

"Dengan melihat data fakta ini, saya imbauan kepada kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan lagi penerapan protokol kesehatan khususnya yang punya kegiatan di luar rumah." ujarnya. 

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Masih Ada Potensi Muncul Varian Baru

Kementerian Kesehatan menyatakan COVID-19 tidak sepenuhnya hilang meski saat ini statusnya sudah endemi. Masih ada potensi munculnya varian atau subvarian baru.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024