Tebet Ecopark Tutup, Anies Sebut karena Pengunjung Sampai 60 ribu

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kunjungi Gedung Bharata Purwa di Senen.
Sumber :
  • VIVA/ Rahmat Fatahillah Ilham.

VIVA –  Gubernur DKI Jakarta, Baswedan mengatakan, jumlah pengunjung yang datang ke taman Tebet Eco Park melebihi kapasitas. Taman hanya menampung 7-8 ribu pengunjung, namun pernah sampai 60 ribu.

Agung Sedayu Lengkapi PIK 2 dengan Taman Doa Lady of Akita Senilai hingga Rp 250 M

"Taman yang dirancang berkapasitas 8-10 ribu, pernah kedatangan 60 ribu warga dalam satu hari di akhir pekan. Hal itu yang membuat taman Tebet Eco Park menjadi tidak terkontrol," tulis Anies dalam laman akun Instagramnya @aniesbaswedan, Jumat 17 Juni 2022.

Anies menambahkan, karena pengunjung yang memadati area kawasan Tebet Eco Park melebihi kapasitas. Masyarakat sekitar pemukiman menjadi tidak nyaman dan pengunjung juga tidak dapat menikmati taman tersebut.

Anies soal Tawaran Bikin Partai Perubahan: Itu Kreativitas Orang di Medsos

"Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem," tulis Anies. 

Kendati demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sangat senang melihat antusias warga sekitar. Bahkan bukan cuma hanya warga Jakarta saja, melainkan warga luar Jakarta juga mengunjungi Tebet Eco Park.

Kritik Pemprov DKI Soal Penonaktifan NIK, Ahok: Jangan Merepotkan Orang

"Tentu kami di Pemprov DKI senang melihat antusiasme warga dalam memanfaatkan fasilitas yang sudah dibangun," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melaksanakan salat gaib untuk Eril.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Rahmat Fatahillah Ilham

Sebagai informasi, hal tersebut senada dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan masyarakat yang datang melebihi kapasitas dari taman tersebut.

"Sementara kita tutup dulu ya Taman Tebet Ecopark ini. Kenapa ditutup karena masyarakat yang datang berbondong - bondong dan melebihi kapasitas," kata Riza.

Riza melanjutkan, akibat dari penumpukan masyarakat yang datang ke taman Ecopark itu menyebabkan adanya parkir liar dan pedang kaki lima berjualan di trotoar yang mengganggu warga sekitar. 

"Sehingga di situ terjadi parkir liar kemudian kedua, yang berjualan di situ jadi numpuk semua. Itu mengganggu ketertiban lalu lintas di situ serta warga di sekitarnya," ucap Riza. 

Lalu, pihak Pemprov DKI Jakarta melakukan perbaikan serta membenahi Taman Ecopark tersebut agar masyarakat nyaman dan warga pemukiman sekitar tidak terganggu oleh aktivitasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya