Pengakuan Mengejutkan Penyebar Hoax Irjen Fadil Imran dan Ferdy Sambo

Pria penyebar hoax Irjen Fadil dan Sambo bekingi kartel narkoba
Sumber :
  • VIVA / Foe Peace

VIVA Metro – Pria yang sebar berita bohong alias hoax dan ujaran kebencian soal Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo mengaku dapat Rp50-Rp100 ribu persatu kali video hoaxnya ditonton.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Kepada polisi AH mengatakan ke penyidik semakin banyak yang menonton Snack Videonya itu, maka dia akan meraup untung besar. Hal tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Auliansyah Lubis.

Pria penyebar hoax Irjen Fadil dan Sambo bekingi kartel narkoba

Photo :
  • VIVA / Foe Peace
Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

"Minimal itu Rp50 ribu sampai Rp100 kalau ada orang nonton mungkin satu orang nonton. Jadi makin banyak orang nonton semakin banyak dia mendapatkan keuntungan," ucap dia di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 28 Juli 2022.

Auliansyah mengaku pihaknya telah mengantongi bukti komunikasi antara AH dengan pihak agensi dari Snack Video. Dia mengatakan salah satu postingan ada yang dikomentari sampai 10 ribu kali. Dia menyebut, antar netizen saling adu pendapat.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

"Itu dia (AH) menanyakan dengan keuntungannya, di situ ada chat nya jadi tergantung berapa banyak semakin banyak orang yang menonton video tersebut maka dia makin banyak mendapatkan ekonomi atau keuntungan dari situ. Sehingga analisa kita dan analisa pelapor ini akan terjadi kegaduhan di sini," katanya.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial AH (24) yang merupakan pemilik akun snack video @rakyatjelata98. Dia dicokok buntut menyebar berita bohong alias hoax dan ujaran kebencian soal Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran.

Dalam video disebut Fadil sebagai 'beking' dari kartel narkoba. Mantan Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar Polisi Edwin Harianja dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo pun namanya disebut dalam video.

Narasi awal menyebut pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan Polresta Bandara Soetta pada akhir tahun 2021. Video mengatakan dalam kasus ini Edwin sebagai 'anak kesayangan' dari Sambo.

"Pada penghujung 2021 Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil meringkus tersangka kasus narkotika jenis sabu jaringan internasional. Saat itu Polresta Bandara Soekarno-Hatta dipimpin oleh Kombes Edwin Harianja. Kombes Edwin Harianja menjadi Kapolres Soekarno-Hatta adalah rekomendasi dari Irjen Ferdy Sambo. Namun akhirnya diketahui kasus tersebut di-86-kan. Namun karena Kombes Edwin adalah orang kesayangan Irjen Ferdy Sambo maka kasus tersebut disenyapkan," demikian bunyi video @rakyatjelata98 seperti dikutip, Kamis 28 Juli 2022.

Kapolda Metro Jaya irjen Pol Fadil Imran.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Masih dalam video, disebut ada pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Edwin. Edwin dituding bisa lolos dari pemeriksaan etik atas perlindungan dari Sambo. Selanjutnya, video mengatakan Fadil Imran menerima uang Rp40 miliar dari Edwin. Fadil dituding sebagai 'beking' kartel narkoba.

"Namun karena Kombes Edwin Harianja adalah orang kesayangan Ferdy Sambo maka kasus tersebut disenyapkan. Kombes Edwin Harianja dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Bandara Soekarno-Hatta lalu uangnya Rp40 miliar diberikan untuk Fadil Imran sebagi Kapolda Metro karena merasa dilengkapi dan Rp 10 miliar untuk Kapolres Bandara Soekarno-Hatta. Bagaimana nasib institusi Polri jika perwiranya menjadi bekingan kartel narkoba? Copot Kapolda Fadil Imran sebelum terlambat," kutip dari video itu lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya