- Andrew Tito/VIVA.
VIVA Metro – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan dan membuka kembali kawasan rekreasi Kota Tua Jakarta Barat, agar bisa kembali dinikmati oleh warga Jakarta.
Dalam hal ini Anies juga memberikan nama baru untuk kawasan tersebut dengan sebutan Batavia.
"Jadi ini adalah pembukaan kembali kawasan Kota Tua Jakarta. Kawasan Kota Tua ini kita namai kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu. Ini adalah Batavia," ujar Anies dalam acara dibuka kembalinya Kawasan Kota Tua dan Groundbreaking CP202 MRT, di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu 10 September 2022.
Anies menjelaskan, nantinya Kota Tua akan dirancang kembali oleh pihaknya dan menjadi kawasan modern kota masa depan. Namun, Batavia tetap mencirikan kota masa lalu sebagai pengingat sejarah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kota Tua Jakarta Barat
- VIVA.co.id/Andrew Tito
"Kota ini kawasan ini disebut Kota Tua, tapi kita rancang ulang sehingga Kota Tua ini menjadi kota masa depan. Namanya Batavia mencerminkan masa lalu, tapi konsepnya menceriminkan kota modern masa depan. Itu yang sedang dibangun di tempat ini," ujarnya.
Anies mengatakan, Kota Tua juga akan mempertahankan sebagai lokasi yang rendah emisi. Di mana nantinya dikhususkan hanya untuk pejalan kaki dan pesepeda yang bisa memasuki kawasan tersebut.
"Jadi dilakukan konversi dari jalan yang semula untuk roda diubah menjadi jalan yang untuk kaki dan sepeda. Kawasan zona emisi rendah sudah diterapkan sejak Februari tahun lalu. Jadi sudah berjalan 1,5 tahun Kota Tua sebagai kawasan rendah emisi. Ini yang akan kita pertahankan terus,” ujarnya.
Anies menjelaskan kawasan Kota Tua yang telah direvitalisasi menjadi jalur pedestrian akan memberikan banyak ruang bagi pejalan kaki. Di mana nantinya masyarakat dapat merasakan perjalanan lintas waktu saat berkunjung ke Kota Tua.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan 1.348 unit rumah DP 0
- FB Anies Baswedan
"Di sisi lain kita juga menyaksikan dengan dibangun sebagai kawasan pejalan kaki yang luas sekali dan dengan jalur sepeda nantinya kita berharap warga datang ke sini bisa menikmati perjalanan kota ini lintas waktu," ungkapnya.
"Hampir 400 tahun keberadaan tempat ini, bangunan-bangunannya berusia cukup panjang, jadi perjalanan ke sini adalah sebuah perjalanan merasakan masa lalu tetapi konsepnya konsep yang modern," tambahnya.
