Sepatu Branded Mario Dandy Saat Rekonstruksi Jadi Sorotan, Polisi: Itu Milik Penyidik

Polisi gelar reka adegan atau rekontruksi kasus penganiayaan Mario Dandy Cs kepada David Ozora.
Sumber :
  • VIVA/Zendy Pradana.

VIVA Metro – Mario Dandy Satriyo (20), tersangka kasus penganiayaan, terlihat mengenakan sepatu branded ketika melakukan reka ulang adegan atau rekonstruksi, di Perumahan Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan Jakarta Selatan, Jumat, 10 Maret 2023. Namun, polisi menyebutkan bahwa sepatu itu milik penyidik.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, sepatu yang menjadi sorotan tersebut merupakan milik penyidik Polda Metro Jaya. Sepatu tersebut sengaja dipinjamkan agar rekonstruksi penganiayaan sesuai dengan waktu kejadiannya.

"Begini penjelasannya, bahwa sepatu tersebut digunakan MDS beberapa saat sebelum dimulainya rekonstruksi. Sepatu itu milik penyidik, dipinjamkan kepada Mario untuk menyesuaikan situasi yang sebenarnya," ujar Hengki saat dikonfirmasi wartawan, Minggu, 12 Maret 2023.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Yeni Lestari

Hengki menuturkan, sepatu tersebut sengaja dipinjamkan agar polisi dapat menelaah bentuk sepatu tersebut dapat menyebabkan luka yang berat atau tidak.

Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya

"Penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut merupakan instrumental delik (alat kejahatan) yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban," ujarnya.

"Jadi jangan ada persepsi lain, itu sepatu penyidik atas nama Bripka Hary," katanya.

Rekontsruksi Kasus

Polisi telah rampung melaksanakan reka adegan ulang atau rekonstruksi dalam kasus penganiayaan Mario Dandy Cs kepada David, anak pengurus pimpinan pusat GP Ansor DKI Jakarta. Rekonstruksi itu digelar pada Jumat, 10 Maret 2023.

Polisi gelar rekonstruksi penganiayaan brutal Mario Dandy ke David Ozora

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi di Perumahan Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dengan memperagakan 40 adegan. Adegan tersebut seluruhnya diperagakan oleh para tersangka. 

Namun, dalam peragaan adegan tersebut AG diwakili oleh peran pengganti karena dia masih di bawah umur dan tak dapat hadir.

"Jadi dari 37 menjadi 40. (Adegan) 40 terbagi dua karena angle-nya berbeda jadi 40 a dan 40 b," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi di lokasi, Jumat, 10 Maret 2023.

Hengki mengatakan, tambahan peragaan tersebut dilakukan lantaran saksi masih ada bagian yang belum pernah diperagakan dalam rangkaian kasus Mario Dandy.

Adapun jumlah awal 37 adegan itu berdasarkan pemeriksaan para tersangka. Kemudian hasil digital forensik.

"Ternyata dari salah satu saksi tadi menyatakan ada beberapa angle yang belum kita peragakan," katanya.

Dengan adanya tambahan peragaan tersebut, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy akan semakin terang. Khususnya peran dari tersangka Mario Dandy, Shane Lukas, dan pelaku anak AG.

"Kita melihat peranan dari masing-masing tersangka dan juga pemenuhan unsur pasal yang kita sangkakan tadi," kata Hengki.

Mario Dandy Selebrasi 

Kemudian dalam reka adegan atau rekontruksi yang digelar pada Jumat, 10 Maret 2023 itu, Mario Dandy pun tampak melakukan selebrasi bak pemain sepak bola ternama, Cristiano Ronaldo.

Mario Dandy telah menginjak dan menendang David sebanyak dua kali pada bagian kepala. Namun, perlakuan itupun langsung disambut Shane Lukas.

"Sebelumnya ada semacam provokasi dari tersangka SL, 'enak banget main bola ya?'. Kemudian MDS menjawab 'enak main bola'. Kemudian SL bilang memberikan aba-aba 'free kick'," ujar penyidik seraya peragakan ucapan kedua tersangka, Jumat, 10 Maret 2023.

Kemudian, dilanjutkan Mario Dandy menendang kepala David. Setelah itu, dia melakukan selebrasi tersebut.

"Tendangan terakhir 'free kick' kepada korban, MDS sambil seleberasi ala Cristiano Ronaldo," kata penyidik.

Mario pun masih melakukan penganiayaan kepada Dandy. Padahal, Shane sudah mencoba untuk melerai Mario Dandy.

"SL mencoba ingatkan MDS untuk hentikan perbuatannya, mendatangi dan menghalau. Di sini ada ucapan yang dikeluarkan SL 'udah, udah'," ujarnya.

"Setelah SL bilang 'udah udah,' MDS menjawab 'ngga takut gua anak orang mati'," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya