Rektor Nonaktif UP soal Tuduhan Lakukan Pelecehan Seksual: Saya Malu, Makanya Pakai Topi

Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno (ETH)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno (ETH) mengumbar kesedihannya ketika dirinya dituding melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap karyawannya. Hal itu diceritakan oleh Edie ketika dirinya baru saja selesai melakukan pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Edie menjelaskan bahwa dirinya malu hingga merasa terhina ketika dituding melakukan dugaan pelecehan.

"Mungkin bapak dan ibu enggak bisa menggambarkan kesedihan saya, malu saya, dan sedih saya. karena apa? Selama saya mengabdi di dunia pendidikan baru sekali ini saya dihina," ujar Edie di Hotel Artotel, Jakarta Selatan pada Kamis 29 Februari 2024.

Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya

Edie menyebut perihal dugaan pelecehan yang dituduhkan kepada dirinya itu adalah pembunuhan karakter untuknya selama dirinya menjabat sebagai pimpinan sebuah kampus.

"Padahal, seorang dosen atau guru orang yang betul menjaga etika dan budi. Saya sangat malu di depan semua orang. Makanya saya pakai topi," ucap Edie.

Judi Slot Higgs Domino dan Royal Dream Dibongkar Polisi, Omzetnya hingga Rp 30 Miliar

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (jaket merah)

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

"Selama 2 bulan ini saya mendapat hinaan, cercaan, tuduhan yang sangat tidak beretika dan itu tidak saya lakukan sama sekali," lanjutnya.

Maka itu, Edie mengklaim pembunuhan karakter untuk dirinya saat ini memang sangat tepat, sebab di UP akan melangsungkan pemilihan rektor yang baru.

"Pemilihan rektor sebetulnya bagi saya biasa-biasa saja. di Pancasila saya sudah 13 tahun jadi rektor. Kurang apa coba? Jarang-jarang ada rektor 13 tahun. Sebelum rektor Pancasila, saya 4 tahun warek di UI," tegasnya.

Edie juga menyebut bahwa peristiwa yang menimpa dirinya tidak pernah terpikirkan sedikit pun. Bahkan, saat ini nama baik Edie tengah dipertaruhkan karena dituding melakukan pelecehan seksual.

"Nama baik saya dipertaruhkan. Bukan nama baik saya yang hancur, prestasi loyalitas saya tiba-tiba harus lenyap," tuturnya.

Rektor Berprestasi

Sebelumnya diberitakan, Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno (ETH) berdalih kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya adalah bentuk politisasi berkaitan dengan agenda pemilihan rektor UP Maret 2024 mendatang.

"Beliau ini rektor yang berprestasi, prestasinya diakui dan kami yakini bahwa tidak akan ada LP yang dilayangkan apabila tidak ada proses pemilihan rektor. Jadi ini kental sekali karena ada pemilihan rektor di bulan Maret ini, ada pelaporan pelaporan sehingga mendiskreditkan klien kami," kata Faizal Hafied selaku kuasa hukum, Kamis 29 Februari 2024.

Dirinya menuding laporan terhadap kliennya adalah bentuk pembunuhan karakter bagi Edie Toet. Faizal menyinggung prestasi Edie Toet yang moncer.

"Ini merupakan juga pembunuhan karakter bagi klien kami yang seharusnya klien kami dengan prestasinya masih bisa melanjutkan untuk proses selanjutnya," ujar dia.

Lebih lanjut dia menegaskan kalau kliennya tidak melakukan pelecehan seksual terhadap RZ dan DD. Dirinya meminta RZ dan DD tidak ikut terpolitisasi.

"Mudah-mudahan kami mengimbau untuk yang melaporkan segera sadar, karena ini sudah lama sekali. Dan jangan sampai ini menjadi proses yang sangat politis, berkaitan dengan pemilihan rektor. Seandainya tidak ada pemilihan rektor pada Maret ini, diyakini tidak ada laporan-laporan polisi, terhadap klien kami," kata dia.

Faizal sendiri mengklaim bawa beberapa saat pemeriksaan namun tidak dirinci. Terakhir, Faizal mengaku tak punya hak membeberkan bukti kliennya tidak melakukan pelecehan seksual terhadap RZ dan D.

"Itu kan materi, jadi materi penyidikan kami enggak bisa buka untuk di media. Kita apa yang kita sampaikan sangat jelas namun sayangnya kami tidak punya hak untuk bisa menyampaikan disini. Jadi apa yang ditanyakan kita punya hal-hal yang cukup jelas cukup baik kami sampaikan secara detail tapi saat ini kami belum bisa menyampaikan," ujarnya menyudahi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya