- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews – Sejak pukul 13.00 WIB, sedikitnya 500 umat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi memenuhi Pintu Silang Barat Monas. Jemaat yang tergabung dalam Forum Solidaritas Kebebasan Beragama ini mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan pendeta yang berdiri di atas mobil pick up.
Ratusan umat kristiani ini turun ke jalan bukan untuk cari popularitas, melainkan menyampaikan aspirasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Aksi ini adalah bentuk keprihatinan mereka atas penyerangan yang dilakukan organisasi massa tertentu terhadap gereja HKBP Pondok Indah Timur, Kampung Ciketing, RT 03/06, Mustika Jaya, Bekasi Timur, Minggu, 8 Agustus 2010.
Sambil memegang alat pengeras suara, pendeta menyampaikan berbagai uneg-uneg. Intinya, ia meminta umat bersabar dan terus berdoa agar pemerintah turun tangan atas kasus kekerasan yang menimpa mereka.
Sejatinya, 500 umat kristiani ini akan melaksanakan ibadat minggu di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, untuk mengungkapkan keprihatinan dalam bentuk lain. Tetapi, ibadat yang telah diagendakan itu batal karena hari ini akan dilakukan gladi resik apel peringatan Hari Kemerdekaan.
"Di depan istana sedang ada kegiatan terkait hari Kemerdekaan RI. Jadi lokasi harus sudah steril, karena ada gladi bersih dan ada juga kegiatan pengukuhan Paskribaraka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar, Hamidin.