- tvOne
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan terus melakukan observasi terhadap kejiwaan Ahmad bin Abu Ali, pembawa bom rakitan yang meledak di depan Pasar Sumber Artha, Bekasi, Jawa Barat, Kamis 30 September 2010 lalu.
Dari observasi awal, Ahmad diidentifikasi mengalami gangguan jiwa karena tidak stabil dan kerap memberikan keterangan yang berubah-ubah.
"Diduga mengalami gangguan jiwa," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar, Senin 11 Oktober 2010.
Namun, lanjut Boy, untuk memastikan hal tersebut, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ahli kejiwaan dan psikiater. "Setelah ini baru bisa disimpulkan bahwa pelaku memang mengalami gangguan kejiwaan," tegasnya.
Pemeriksaan dan observasi, kata Boy, akan dilakukan selama dua pekan ke depan, dan telah berjalan sejak tiga hari lalu.
Boy menambahkan, berdasarkan keterangan awal yang disampaikan pelaku, bom tersebut dibuat sendiri sebagai aksi simpatik terhadap penangkapan sejumlah anggota teroris oleh polisi.
Tapi pelaku tidak mengetahui siapa yang mengkoordinir aksinya. Dia hanya mengaku melakukan aksi tersebut atas keinginan pribadi atau sebuah simpatisan, bukan terorganisir.
Hingga saat ini, Boy menegaskan, aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan jaringan terorisme yang ada. Meski demikian, penahanan terhadap pelaku masih dilakukan. Kini Ahmad masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, Ahmad diamankan setelah diduga meledakkan bom di depan pasar Sumber Artha yang dibawanya dengan sepeda kayuh (ontel). Tidak ada korban luka lainnya selain pria yang hidupnya berpindah tempat dari masjid ke masjid ini. (sj)
Laporan: Fina Dwi Yurhami| Jakarta
Jadi Korban Investasi Bodong, Nasabah BTN Disarankan Tempuh Jalur Hukum
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) alias BTN sempat viral dalam kasus dugaan dana nasabah yang hilang di rekening tabungannya.
