- Dokumen Dinas PU DKI
VIVAnews - Pembebasan lahan terkait proyek pembangunan jalan layang non tol atau flyover Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan jalan KH Mas Mansyur segera dilakukan tahun ini. Salah satunya di kawasan flyover Karet.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo, menegaskan tidak akan menagih beberapa tempat berkelas seperti Sudirman Park dan Citywalk. Sebab, itu kewajiban mereka menyerahkan sebagian lahan ke Pemerintah Provinsi DKI.
"PU hanya sebagai user, BPKD dan Walikota yang bertugas menagih. Itu kewajiban pihak yang akan dibebaskan lahannya," ujar Ery di Jakarta, Jumat, 14 Januari 2011.
Ery menjelaskan bagian kiri jalan KH Mas Mansyur arah Tanah Abang sudah memiliki empat jalur, namun bagian kanan jalan hanya dua jalur. Maka, demi kelancaran pembangunan flyover pelebaran jalan mulai di putaran jembatan Karet harus dilakukan.
"Sudirman Park sudah siap (menyerahkan lahan)," ungkapnya.
Ery memperkirakan pelebaran jalan berikut trotoar sekitar 10 meter. Namun, dia tidak dapat memastikan karena kewenangan berada di tangan Dinas Tata Ruang DKI.
Selain Sudirman Park dan City Walk, di kawasan jalan KH Mas Mansyur, sebuah bengkel berukuran 5 x 20 meter juga akan terkena imbas pembangunan proyek ini. Sebab, bangunan ini menjorok ke depan sehingga mempersempit badan jalan.
Wakil Walikota Jakarta Pusat, Fatahillah, mengaku belum menerima surat mengenai masalah pembebasan lahan terkait pembangunan flyover Kampung Melayu-Tanah Abang. Menurutnya, untuk pembebasan lahan pihak terkait harus diundang terlebih dahulu untuk berdialog dengan Sudin Tata Ruang dan Sudin PU Jalan.
"Kalau Walikota hanya memonitor saja. Nantinya penanganan ini akan dilakukan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) yang dikepalai Sekretaris Kota Jakarta Pusat," katanya.
Zalim, Inggris Bersikeras Takkan Setop Suplai Senjata ke Israel
Inggris juga berdalih.
