Pangkostrad Tunggu Laporan Soal Penagih Utang

Jenderal TNI George Toisutta diapit Pramono Edhie Wibowo dan Moeldoko
Sumber :
  • Antara/ Heru Salim

VIVAnews - Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anggota TNI Kostrad terhadap penagih utang bernama Helmi Yohanes Manuputi, masih terus ditelusuri Detasemen Polisi Militer (Denpom).

Panglima Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo, masih menunggu hasil laporan dari POM terkait kebenaran adanya keterlibatan anggota TNI.

"Prinsipnya masih diselidiki adanya laporan tentang kemungkinan  keterlibatan anggota saya. Mereka yang salah tetap harus diberikan hukuman, bagi yang tidak salah tetap dibela," ujar Edhie kepada wartawan di Kodam Jaya Jakarta, Rabu 20 April 2011.

Dirinya menjelaskan, pemeriksaan anggotanya di POM tersebut menyangkut semua hal, bukan hanya utang piutang yang menjadi dugaan besar keterlibatan penganiyaan itu.

"Semua diperiksa, kalau namanya utang piutang, atau soal utang yah harus dibayar. Tapi setahu saya sudah dibayar," Jelas Edhie.

Terkait hal ini, belum ada sanksi yang harus diberikan. Karena laporan tertulis dari POM belum selesai. "Kita harus lihat pelanggaran yang dilakukan apa, baru hukuman disesuaikan dengan pelanggaran," katanya.

Pangkostrad menambahkan, sudah ada tiga anggota TNI yang diduga terkait kasus ini yang diperiksa. Namun dia membantah jumlah oknum TNI yang terlibat dalam penganiayaan itu mencapai 40 orang. "Kan musuhnya cuman tiga, jadi tidak benar kalau anggota yang terlibat sebanyak satu peleton (40 personel)," tutupnya.

Helmy Yohanes Manuputi, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur. Menurut keterangan rekan korban yang bernama Buce (bukan Bruce), sempat terjadi penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum TNI Kostrad.

Helmy dan tiga rekannya sempat dibawa sejumlah pria berbadan tegap ke sebuah tempat yang mereka anggap sebagai markas tentara. Mereka disergap dari depan kantor SMS Finance, pada Senin pekan lalu.

Belakangan diketahui bahwa Helmy dibuang di kawasan Cililitan, Jakarta Timur. Dengan kondisi penuh luka, Helmy pulang ke rumahnya, diantar tukang ojek. Malam itu juga, Helmy dilarikan ke Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur, karena kondisinya mengkhawatirkan. Pada Senin 18 April 2011, Helmy menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit itu. (eh)

Kronologi Kematian Fat Cat, Kisah Cinta Seorang Gamer Muda yang Berakhir Tragis di China
Roadshow Badan Saksi Nasional Partai Golkar untuk Pemenangan Pilkada 2024

Badan Saksi Nasional Partai Golkar Roadshow untuk Memenangkan Pilkada 2024

Partai Golkar terus bergerak untuk memenangkan Partai Golkar di Pilkada 2024. Seperti yang dilakukan Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG), dengan melakukan roadshow

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024