Foke:

Luas Dam Raksasa Jakarta 50 Km Persegi

Maket lokasi dam raksasa Jakarta (1)
Sumber :
  • JCDS

VIVAnews - Pembangunan tanggul raksasa guna mencegah kenaikan air laut dan penurunan muka tanah masih terus dikaji Pemerintah DKI Jakarta. Sesuai rencana pada tahun 2020, pelaksanaan proyek raksasa ini akan dimulai.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, pelaksanaan proyek ini masih lama dan belum masuk tahap pra feasibility study. Namun sudah ada gambaran mengenai luas tampungan air di dam tersebut. "Angka-angka seperti 50 kilometer persegi untuk tempat parkir air sudah ada dan terus dikaji," kata Fauzi Bowo kepada VIVAnews.com.

Karenanya, Fauzi Bowo belum mau membicarakan lebih lanjut soal pembangunan maupun konstruksi dam raksasa itu. Sebab, masih banyak yang harus dipertimbangkan dan dikoordinasikan termasuk pengembang proyek yang akan melaksanakan pembangunannya. "Masih terlalu dini membicarakan pihak mana yang akan melaksanakan, apakah itu nanti swasta atau pemerintah, yang pasti saya belum tahu," tuturnya.

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

Sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), sebanyak 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Diperkirakan sekitar 10 tahun mendatang wilayahnya bertambah luas menjadi 50 persen.

Penelitian dilakukan untuk studi persiapan pembuatan tanggul atau dam raksasa di pantai utara Jakarta.

Hasil penelitian itu juga menyebutkan, penurunan tanah atau land subsidence di Jakarta terjadi sejak tahun 1974 dan akan terus terjadi. Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya permukaan air laut akibat pemanasan global (global warming).

Data yang diambil tahun 2010 itu disebutkan, berdasarkan data secara kuantitatif land subsidence di Jakarta, sejak 1974-2010 ditemukan fakta telah terjadi penurunan muka tanah hingga 4,1 meter.  Itu terjadi di wilayah Muara Baru, Cilincing, Jakarta Utara.

Sejumlah wilayah lainnya seperti di Cengkareng Barat juga mengalami penurunan 2,5 meter. Lalu Daan Mogot 1,97 meter, Ancol 1,88 meter (titik pantau di area wisata Ancol), Cempaka Mas 1,5 meter, Cikini 0,80 meter dan Cibubur 0,25 meter.

Data juga menyebutkan, sejak 1974-1982 land subsidence belum terjadi secara signifikan seperti saat ini, karena penggunaan air tanah tidak tinggi dan bangunan juga masih sedikit. Sedangkan mulai 1982-1991, tanah Jakarta mulai mengalami penurunan, dan pada 1991-2010 kondisi itu makin meluas.

Dukcapil DKI Catat Ratusan Ribu Warga Pemegang KTP Jakarta Tinggal di Bodetabek

Mengenai lokasi, pembuatan dam raksasa, ada tiga pilihan yang sedang dikaji.

1. Tanggul laut diintegrasikan dengan reklamasi pantai utara Jakarta.
2. Tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi
3. Tanggul laut menghubungkan antarpulau di Kepulauan Seribu.

Konferensi Pers

Putri Marino Berani Mesra dengan Nicholas Saputra, Ini Reaksi Tak Terduga Chicco Jerikho!

Aktor dan aktris ternama Tanah Air, Nicholas Saputra dan Putri Marino disatukan dalam film The Architecture of Love, produksi Starvision tayang di bioskop 30 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024