- Antara/ Andika Wahyu
VIVanews- Istri Irzen Okta, Esi Ronaldi mengadu ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Esi mengadu ke Presiden karena kasus penganiayaan terhadap Irzen yang berlarut-larut. "Sebagai warga negara, jika anaknya punya masalah yang tidak bisa dipecahkan, mungkin dia akan mengadu pada bapaknya. Hanya itu," kata Esi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 3 Mei 2011
Esi meminta kepada Presiden, agar pelaku pembunuhan terhadap suaminya benar-benar diadili. "Agar Bapak presiden bisa mendesak Citibank bertanggungjawab atas kematian suami saya," kata dia. Selain itu, Esi juga menyayangkan tidak ada tersangka dari pihak Citibank.
Pengacara Esi, Slamet Yuwono mengatakan, Presiden perlu turun tangan dalam penanganan kasus ini. Akan tetapi, tim pengacara keluarga Irzen Okta harus kecewa, karena prosedur yang terbelit-belit. "Padahal ini perkara internasional," kata Slamet.
Dia juga menyayangkan penyidik hanya menetapkan tersangka dari pihak debt collector. Selain itu, tidak ada ganti rugi sama sekali dari pihak Citibank. Bahkan, kata pengacara, tidak ada dari pihak Citibank menghubungi keluarga. "Jadi ketika ada dari Citibank Amerika Serikat mengatakan sudah beritikad baik, itikad baik yang mana?"
Slamet juga membandingkan ketika Presiden memberikan komentar terkait beberapa kasus pidana lain. "Perkara Ariel saja presiden campur tangan, memberikan komentar. Anak pejabat yang diculik presiden campur tangan," ujar dia.
Irzen Octa adalah nasabah Citibank yang diduga kuat menjadi korban kekerasan debt collector Citibank.
Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa (PPB), itu tewas setelah dianiaya oleh debt collector saat dirinya hendak menanyakan jumlah tagihannya di Kantor Citibank. (eh)
Chery Indonesia Recalls Omoda 5 Over Rear Axle Problems
QUEUE - Chinese automotive manufacturer Chery has announced a recall for Omoda 5 units in the Indonesian market.
