Foke Soal Rapor Merah dari Kuntoro

Kemacetan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berjanji akan memperbaiki rapor merah yang didapat provinsi DKI Jakarta dalam menanggani masalah kemacetan. "Kalau rapor merah kami perbaiki, tetapi  saya memerintah tidak untuk mendapat rapor biru," kata Fauzi Bowo di Balaikota, Jumat 10 Juni 2011.

Sebelumnya, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, pemerintah propinsi DKI Jakarta menempati peringkat  pertama dalam hal jumlah rencana aksi mengentaskan kemacetan dengan hasil yang mengecewakan.

Menurut Kuntoro, DKI jakarta mendapat nilai merah untuk 12 dari 17 langkah penyelesaian kemacetan ibukota. "Rapor merah paling banyak didapatkan oleh Pemprov DKI Jakarta, karena tidak fokus untuk menjalankan 17 langkah mengatasi kemacetan di Jakarta. Sehingga semua rencana aksi baru sebatas jalan di tempat,"  kata Kuntoro.

Menurut Kuntoro, persoalan lalu lintas Jakarta sangat complicated.  Di dalam 17 langkah yang dicanangkan, ada lima hal yang menjadi titik berat penyelesaian, yakni sarana dan prasarana transportasi, penataan ruang, transportasi publik dan regulasi pemerintah.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono membantah jika pihaknya dinilai gagal menjalankan 17 langkah itu. "Semua keberhasilan dan kemajuan terlihat, mungkin laporan itu belum diberikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta ke UKP4," kata Udar.

Menurut Udar, Pemprov DKI Jakarta telah berhasil menjalankan 17 langkah tersebut, seperti sterilisasi jalur busway, pembuatan jalur sepeda, penghapusan parkir on street,  penegakan hukum, serta kerangka pembangunan MRT. "Memang belum semuanya maksimal, tapi bukan berarti tidak ada kemajuan dan berjalan ditempat," tegas dia.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024