Garap Sawah Demi Biayai Cucu Positif HIV

Peringatan Hari AIDS Sedunia
Sumber :
  • AP Photo/ Darko Vojinovic

VIVAnews - Nyai Manih (64) membanting tulang untuk membiayai pengobatan cucunya, Zh, 6 tahun. Zh didiagnosa terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) setelah melakukan cek darah di Rumah Sakit Fatmawati. Zb sempat mejalani perawatan beberapa hari di rumah sakit itu. Ayah, ibu dan kakaknya telah meninggal karena mengidap penyakit yang sama.

Selama dirawat di rumah sakit, biaya pengobatan Zh ditanggung keluarga. Manih harus membayar Rp 700ribu dari total keseluruhan yang mencapai Rp 4,7 juta. Zh pun harus berobat rutin setiap bulan.

Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan

Manih bersyukur cucunya mendapat bantuan berobat dari Pemerintah Kota Depok melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sejak enam bulan lalu. "Tapi masa berlakunya sudah habis, sekarang harus berobat pakai uang sendiri, sudah habis Rp 1,1 juta," ujar Manih saat berbincang dengan VIVAnews.com di rumahnya di Mampang, Pancoranmas, Depok, Selasa 28 Juni 2011.

Nenek enam cucu itu keberatan dengan karena dirinya tidak memiliki pekerjaan. Suaminya hanya seorang petani. Penghasilan sehari-hari dirasa kurang untuk berobat. "Cari pinjaman kesana-kemari untuk berobat. Yang penting cucu saya bisa sembuh," tambahnya.

Namun kini Manih terpaksa turun tangan mencari tambahan dengan menggarap sawah orang. "Harapannya ya pengen panjang umur, bisa punya duit untuk biaya pengobatan." ujarnya dengan air mata berlinang.

Manih menduga anak dan cucunya terkena penyakit yang menular melalui transfusi darah itu dari menantunya, Rd. Menurut Manih, menantunya itu memiliki pola pergaulan negatif. Rd seorang pecandu narkotik jarum suntik. "Ayahnya Zh kerjanya ngojek, penghasilan satu hari Rp50 ribu juga tak sampai," jelas Manih.

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Saat mengandung, Mr tidak mengetahui anaknya juga terjangkit penyakit maut itu. Usai melahirkan anak kedua barulah Mr didiagnosa terkena HIV, setelah suaminya meninggal. "Dalam waktu dua tahun saya kehilangan tiga orang anggota keluarga. Menantu, anak dan cucu," kata Manih.

Meski begitu, dia tetap menaruh harapan besar untuk kesembuhan cucunya. "Alhamdulilah sekarang berat badannya naik 4Kg. Sekarang 16 Kg. Dulu 12.5 Kg," Manih menjelaskan. (eh)

Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024