Pemudik Kereta dan Motor Masih Mendominasi

Mudik Lebaran : Arus Motor di Karawang, Jabar
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya memprediksi pemudik yang menggunakan sepeda motor bertambah sebanyak 15 persen pada Lebaran 2011 ini. Sudah tidak beroperasinya kereta pengangkut sepeda motor pada tahun ini menjadi faktor utama yang menyebabkan kenaikan jumlah pemudik motor.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris BesarĀ  Royke Lumowa memprediksi, jumlah pemudik motor masih didominasi warga dariĀ  Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sejumlah wilayah administrasi yang ada di Jakarta.

"Setiap hari ada 900 lebih pengajuan motor baru. Data ini bisa dijadikan indikasi adanya peningkatan kendaraan roda dua saat mudik nanti," katanya kepada VIVAnews.com, Selasa malam, 19 Juli 2011.

Berdasarkan data tahun lalu tercatat ada 375 ribu pemudik melintasi jalur kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seiring penambahan jumlah pemudik motor, juga meningkatkan jumlah pelanggaran dan angka kecelakaan di jalan.

Guna mengantisipasi hal itu, pihaknya berharap para pemudik tidak mengunakan kendaraan roda dua untuk pulang kampung. Dia juga berharap pemerintah menyediakan transportasi yang cukup bagi para pemudik.

Sementara itu, pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengakui, peningkatan pengunaan kendaraan roda dua saat Lebaran akan naik secara signifikan. Sejumlah alasan mulai dari harga tiket angkutan yang mahal dan frekuensi perjalanan yang tidak bertambah menjadi penyebabnya.

Harga tiket yang makin mahal tidak sebanding dengan daya beli masyarakat saat ini. Akibatnya, warga yang ingin mudik memilih mengunakan motor sebagai alat transportasinya.

"Setiap orang pulang kampung kan inginnya menghemat biaya agar bisa berbagi dengan keluarga. Jadi sulit berharap kepada warga untuk membeli tiket dengan harga mahal," jelasnya.

Menurutnya, peningkatan pemudik motor harus diantisipasi pemerintah pusat dan PT KAI. Kenyataannya, yang berubah hanya harga tiket yang makin mahal, namun jumlah frekuensi keberangkatan tidak berubah.

Pemerintah seharusnya memperketat dan menambah kuota perjalanan sehingga mampu menampung para pemudik. Terkait dengan antisipasi pengunaan bus, menurut Yayat, hal itu tidak terlalu efektif.

Pilihan masyarakat untuk mudik hanya kepada dua kendaraan transportasi, yaitu kereta api dan kendaraan roda dua. Banyak faktor, mulai jarak tempuh yang cepat, hemat, dan kenyamanan menjadi alasan.

"Waktu satu tahun seharusnya cukup bagi pemerintah dan PT KAI memprediksi kebutuhan akan transportasi massal," katanya. (adi)

So Sweet! Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya Tepat di Momen Ulang Tahun
Aksi sopir pikap dipuji warganet

Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus

 Belakangan ini, viral di media sosial sopir pikap menghadang dua bus yang berusaha melawan arus di perempatan lampu merah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024