Kebakaran Meningkat

Ribuan Warga DKI Dipaksa Jadi Pengungsi

Kebakaran Landa Pemukiman di Kramat
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Ribuan warga dipaksa menjadi pengungsi akibat kebakaran yang kerap melanda kawasan Jakarta belakangan ini.  Bahkan selama Januari dan Agustus 2011, korban meninggal dalam kejadian kebakaran mencapai 11 orang dan kerugian sebanyak Rp106.662.680.000.

Dari seluruh kejadian itu, sebanyak 2.713 kepala keluarga atau 9.362 orang kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa tidur di tempat pengungsian dalam jangka waktu yang cukup lama. Mereka tidak dapat menyelamatkan barang berharganya, dan tidak sedikit juga dari mereka yang hanya membawa pakaian yang melekat di tubuh.

Pada musim kemarau saat ini, kejadian kebakaran di Jakarta terus mengalami peningkatan. Dalam satu hari, lima kejadian kebakaran bisa melanda Ibukota. Kasus terbanyak berada di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Lima kejadian kebakaran terjadi pada Jumat, 9 September 2011. Ratusan rumah di RT 001, 11 dan 12 RW 04, Jalan Pakin, Gang  Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, atau tepat di belakang kompleks Museum Bahari. Kebakaran baru berhasil dipadamkan setelah empat jam, dan akibat kejadian ini sebanyak 121 kepala keluarga atau sebanyak 1.550 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Bersamaan dengan itu, kebakaran lain melanda pemukiman warga di di RT 02 dan RT 03, RW 10 atau tepatnya di seberang SPBU Jembatandua, Angke, Tambora.  Sebanyak 80 rumah di kawasan itu ludes dilalap.

Hembusan angin yang cukup kencang dan banyaknya bangunan yang terbuat dari kayu dan triplek membuat api sulit dipadamkan. Bahkan api dengan cepat membesar dan menjalar ke bangunan lain. Sebanyak 26 mobil pemadam. Diperkirakan ada 160 kepala keluarga atau sebanyak 640 orang kehilangan tempat tinggal.

Dua kebakaran juga melanda dua tempat usaha pada hari yang sama. Tiga petak kios di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, hangus dilalap si jago merah. Kemudian sebuah rumah kantor (rukan) empat lantai yang dijadikan kantor biro perjalanan wisata. di jalan Rawa Bambu, Pasarminggu, juga hangus dilalap api.

Satu hari sebelumnya, pada Kamis, 9 September 2011, kebakaran melanda pemukiman padat di tiga RT di Jalan Kaleng, Kampung Gusti Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sedikitnya 80 rumah di tiga RT hangus terbakar. Sebanyak 80 kepala keluarga  atau 400 jiwa kehilangan tempat tinggalnya.

Sementara menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, kejadian kebakaran paling banyak pada saat malam hari. Kemudian untuk penyebab kebakaran paling banyak didominasi karena arus pendek listrik, jumlah mencapai 362 kejadian. Bahkan dari jumlah itu, kasus pencurian listrik yang menyebabkan kebakaran juga terbilang tinggi.

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Atasi Pelambatan Ekonomi

"Korsleting memang paling tinggi. Tapi ada karena ledakan gas, dan pada puasa dan Lebaran lalu, petasan juga menyebabkan petasan," kata Paimin Napitupulu.

Upaya penanganan juga sudah dilaksanakan melalui pengerahan unit-unit yang ada hingga mencapai 5.120. Selain itu juga dengan sosialisasi dan imbauan agar masyarakat selalau berhati-hati.

"Sosialisasi pemasang peralatan listrik dengan benar dan juga tidak lalai mematikan kompor saat memasak. Diharapkan, ke depan peristiwa kebakaran semakin berkurang,"  ujarnya.

Tingginya jumlah kebakaran di Jakarta juga membuat Palang Merah Indonesia wilayah DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan. Saat ini bantuan untuk korban kebakaran masih terkonsentrasi untuk wilayah Muara Angke, Kapuk Muara, Panjagalan, Pasar Ikan, dan Tambora.

"Tanggap bencana posko akan dibuka selama tiga hari.  Mulai dari dapur umum, ambulan kesehatan, dan air bersih disiagakan," ujar Joni Alvian, petugas piket posko PMI DKI Jakarta.

Krisis air bersih yang dialami korban kebakaran membuat warga yang tinggal dipengungsian menderita inspeksi saluran pernafasan (ISPA) dan diare. Penyakit ini paling banyak  menyerang balita dan anak-anak.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan, buruknya penataan tata ruang di Jakarta menjadi salah satu sebab utama terjadinya kebakaran. Bila hal ini masih menjadi persoalan, dapat mengancam Jakarta jadi kota modern.

Penataan daerah padat penduduk, memang tidak mudah dilakukan, tapi pembinaan menjadi hal utama agar masyarakat sadar dengan bahaya kebakaran akibat penggunaan listrik yang tidak baik.

Saat ini, selain kemacetan dan banjir, kebakaran juga menjadi ancaman warga Jakarta. Dalam setahun lebih dari 800 kali kejadian kebakaran. Zona merah kebakaran berada di 53 kelurahan dan 97 pasar tradisional di Jakarta. Perda RTRW 2030 diharapkan dapat mengatasi pemasalahan ini.

Mobil Baru Rp105 Jutaan Ini Sudah Bisa Dipesan, Bensinnya 25 Km per Liter
Cristiano Ronaldo bela Al Nassr

Ganas, Cristiano Ronaldo dan Suarez Cetak Hattrick

Dua mantan pemain bintang Eropa, Cristiano Ronaldo dan Luis Suarez sama-sama mengganas di klubnya masing-masing. Mereka mencetak tiga gol alias hattrick.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024