Penggusuran Pasar Koja Ricuh

VIVAnews - Penggusuran Pasar Koja, Jakarta Selatan mendapat perlawanan dari puluhan pedagang. Aksi dorong antara ratusan Satpol PP dan puluhan pedagang pun tak terelakkan.

Jumlah massa yang tak seimbang membuat pedagang tak berkutik. Para pedagang pun akhirnya hanya mampu berteriak-teriak ketika dua buldoser mulai menghancurkan bangunan pasar, Rabu 28 Januari 2009.

Sempat terjadi aksi saling pukul antara dua kelompok itu. Seorang pedagang bahkan hampir menjadi sasaran kemarahan petugas Satpol PP karena terus melawan. Namun, pedagang itu akhirnya diamankan aparat kepolisian yang berjaga. "Yang beretika dong. Jangan seperti orang tak berpendidikan," teriak sejumlah  pedagang perempuan.

Setelah pedagang mulai terkendali, ratusan Satpol PP yang beratribut lengkap dengan tameng dan pukulan, kemudian mulai mengemasi barang-barang pedagang yang masih tertinggal di sejumlah kios.

Sementara dua buldoser dan Satpol PP bekerja, ratusan polisi terus berjaga untuk menghalau para pedagang yang ingin mendekat ke area gusuran. Dua unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil water cannon pun masih bersiaga.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat merenovasi pasar tradisional ini. Para pedagang menolak direlokasi ke pasar lama yang berada di Jalan Bhayangkara Koja. Sebab, harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Para pedagang Pasar Koja sudah mengadukan nasibnya ke Dewan DKI pada Selasa 16 Desember 2008.

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?
Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin

Penjabat Gubernur Jawa Barat Blak-blakan Tak Minat Maju Pilkada 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat menegaskan tidak berminat untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jabar Tahun seiring munculnya dorongan dari beberapa pihak.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024