- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Bernhard Hutajulu, mengatakan untuk membangun separator di 10 koridor busway, paling tidak diperlukan total anggaran sebesar Rp160 miliar.
Namun, dalam pembahasan draft Rancangan APBD DKI 2012, baru disetujui dana sebesar Rp85 miliar.
"Kami masih coba lagi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda). Mudah-mudahan disetujui," kata Bernhard di Jakarta, Senin 3 Oktober 2011.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, menambahkan separator tersebut akan dibuat dari beton setinggi 50 Cm dan lebar 15 Cm. Peninggian separator ini merupakan pengganti dari rencana penerapan sistem lawan arah lalu lintas (contraflow) yang batal dilaksanakan.
"Sehingga tidak ada mobil yang masuk ke jalur busway dan memotong jalur tersebut seenaknya, karena disediakan perputaran jalan bawah dan jalan layang. Serta ada pagar tali kawat yang cukup tinggi tidak bisa dilewati oleh kendaraan atau orang," jelas Pristono.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan rencana peninggian separator merupakan bagian dari perbaikan sistem transportasi di Jakarta berdasarkan asistensi dari tim transportasi Istanbul, Turki.
Beberapa masukan lainnya, kata dia, yaitu konsep pembuatan putaran dan perbaikan kinerja lampu lalu lintas.
"Yang sederhana saja akan kami lakukan. Yang kecil kami perbaiki seperti konsep perputaran, frekuensi lamanya lampu hijau dan hal kecil terkait transportasi lainnya. Kalau yang kecil-kecil ini bisa diperbaiki, bisa mempercepat arus lalu lintas lebih dari 15 persen," terang Fauzi Bowo. (umi)
Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.
