51 Orangtua SD Charitas Ditipu Modus Transfer

SMS Inbox
Sumber :
  • phonenumbers4u.co.uk

VIVAnews - Setelah kasus content provider empat digit sedot pulsa marak dan meresahkan masyarakat, sejumlah kasus lain yang berkaitan dengan penipuan lain melalui pesan pendek dan telepon mulai dilaporkan kepada polisi.

Terkait penipuan ini, sebanyak 51 orangtua murid Sekolah Dasar Charitas, Pondok Labu, Jakarta Selatan, melapor ke Polres Jakarta Selatan. Mereka menjadi korban penipuan oleh kelompok yang kerap menginformasikan bahwa anak mereka mengalami kecelakaan.

Kelompok pelaku penipuan ini menghubungi orangtua siswa dan mengabarkan bahwa anak mereka yang sedang berada disekolah terjatuh dari tangga dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Ria Indah Sari, salah satu orantua murid kelas 2 yang jadi korban penipuan modus ini. Pada Rabu, 5 Oktober 2011 pagi, Ria dihubungi seseorang bermana Slamet yang mengaku sebagai petugas keamanan sekolah dan menyampaikan informasi bahwa anaknya terjatuh dari tangga sekolah dan langsung dibawa Kerumah Sakit Fatmawati.

"Dikabari, anak saya masuk rumah sakit, pelaku memberikan nomor telepon guru bernama Dewi yang membawa anak saya ke rumah sakit," ujar Ria, saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat, 7 Oktober 2011.

Mendengar informasi itu, Ria tentu kaget dan langsung menghubungi guru bernama Dewi itu. Saat dihubungi, Dewi mengangis ketika ditanya kondisi anak Ria. Dewi kemudian menyerahkan telepon kepada orang yang mengaku dokter.

Ria langsung menanyakan kondisi anaknya, tetapi anehnya dokter itu malah balik bertanya nama anak Ria. Mendengar keanehan itu, Ria mendesak orang yang mengaku dokter itu untuk memberitahu kondisi anaknya. Tetapi, telepon malah ditutup dan ketika di SMS tidak dibalas.

Saat bersamaan, Ria langsung menghubungi orangtua murid yang kebetulan menjaga anaknya di sekolah, ternyata kondisi anak Ria dalam keadaan baik-baik saja.

Ria langsung mendatangi sekolah dan secara kebetulan tidak hanya dia saja yang dihubungi pelaku penipuan yang menyampaikan informasi bahwa anak mereka masuk rumah sakit.

"Salah satu orangtua murid yang mendapat telepon ada yang mengirim uang Rp70 juta. Tapi saat diperiksa di sekolah anaknya baik-baik saja,"  kata Ria.

Dijelaskan Ria, komplotan pelaku terdiri dari tiga orang. Mereka ada yang mengaku sebagai petugas kemanan sekolah, sebagai guru, dan sebagai dokter. Menurutnya, pelaku juga sudah mengetahui data murid, dan dia menduga data tersebut sudah tersebar di luar sekolah.

Korbannya kebanyakan orangtua murid kelas 2. dan waktu yang dipilih pelaku untuk menghubungi orangtua murid. Tepat pukul 09.00 WIB, bersamaan dengan jam pulang sekolah pelaku mulai beraksi dan menghubungi orangtua yang akan dijadikan korban.

Ada juga korban lain yang mengirim uang sebesar Rp15 juta. Dan setelah dilakukan pendataan ada sekitar 51 orangtua yang dihubungi pelaku penipuan mengenai informasi kecelakaan yang menipa anak mereka.

Atas kejadian tersebut, para korban sudah melaporkan ke Polres Jakarta Selatan dan dimapingi pihak sekolah. Bukti transfer juga sudah dimasukan dalam laporan tersebut. Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa mengungkap dan menangkap pelaku penipuan. (sj)

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Resmi Jadi Tersangka TPPU
Schneider Electric.

Perusahaan Ini Berani Mengubah Model Teknologi

“Kini, kami telah mengubah model teknologi untuk sepenuhnya mewujudkan potensi penuh IoT untuk otomasi industri,” kata Jonathan Kartawijaya.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024